TAEKWONDO JIDOKWAN INDONESIA SIAP HARUMKAN NAMA INDONESIA DI KANCAH DUNIA

Jidokwan adalah salah satu dari sembilan sekolah asli seni bela diri modern Korea yang menjadi Taekwondo dan didirikan di tempat yang sekarang disebut Korea Selatan pada akhir Perang Dunia II.
Taekwondo Jidokwan Indonesia (TJI) awal mulanya didirikan pada tahun 2014 oleh Grand Master Dr cand. Bimo Hernowo, ST, M.Eng, PGD penyandang DAN 7 Jidokwan Korea. Dan genap berusia 10 tahun pada tahun ini, yang bermarkas di Kota Surakarta Provinsi Jawa Tengah.

Taekwondo Jidokwan Indonesia (TJI), melaksanakan Latihan Bersama (LATBER) sekaligus mengadakan rapat nasional yang dihadiri oleh Para Perwakilan TJI berbagai Propvinsi di Indonesia, antara lain DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali, Kalimantan Selatan,  Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Gorontalo, dan Sumatera Utara. Acara Latihan Bersama dan rapat nasional di laksanakan selama dua hari pada 28-29 September 2024, bertempat di Rumah Budaya Kratonan Kota Surakarta. Latihan Bersama dan rapat nasional diselenggarakan dengan tujuan memperkuat silaturahmi,dan mengajak generasi penerus bangsa, berpartisipasi dalam mensukseskan program pembangunan “Generasi Emas 2045” melalui Pendidikan dan olah raga serta seni bela diri Taekwondo Jidokwan. Sesuai dengan prinsip kredo, yaitu “Untuk Diri Sendiri, Untuk Jidokwan, dan Untuk Bangsa”.

Menurut keterangan Executive Director acara tersebut dan Manager TJI Jakarta Master (hon) Daneth Sihono yang juga juru bicara TJI. Acara tersebut selain di ikuti oleh para perwakilan TJI dari daerah juga di hadiri oleh Pembina TJI serperti Brigjen Anan Nurakhman, SIP (Kapok Sahli Puster AD), Master Andrie Tjioe adalah ketua TJI 2022-2023 juga sebagai presiden K1-Taekwondo Indonesia, dan Master DAN 5 Jidokwan Setyawan adalah mantan advisor dan pengawal khusus mendiang Mangkunegoro ke IX.

Rangkaian acara Latihan Bersama dan rapat nasional di awali dengan pemaparan legalitas serta keorganisisasian oleh Kepala Tim Hukum TJI Bapak Widhi Wicaksono, SH. Bahwa Secara legalitas TJI sudah sah berdiri di Indonesia dan mengantongi Ijin menyelenggarakan pelatihan, pertandingan atau kejuaraan, sekolah bela diri, dan lain – lain. Dan TJI berinduk langsung dengan The World Taekwondo Jidokwan Federation yang berpusat di Korea Selatan.

Acara juga di rangkai dengan Zoom meeting, dan menerima arahan dari Grand master Casey Ilsun Kim DAN 9, yang merupakan presiden dari World Taekwondo Organization (WTO). Dimana Grand Master Bimo Hernowo juga merupakan National Presiden dari WTO Indonesia. Kemudian di lanjutkan Training Course Perwasitan untuk kejuaraan dari The World K1- Taekwondo, dan pelaksanaan program-program TJI kedepan, bahwa TJI siap berkontestasi di kejuaaraan – kejuaraan dunia.

Saat ini terdapat 30 Dojang afiliasi tersebar di seluruh Indonesia, TJI membuka diri bagi semua pecinta beladiri taekwondo untuk bergabung (tjinews-29/09/24).

MOU ANTARA INDONESIA TAEKWONDO FUN DAN TAEKWONDO JIDOKWAN INDONESIA 

Jakarta- Kerjasama antara dua organisasi Taekwondo di Indonesia yaitu Indonesia Taekwondo FUN (ITFUN) dan Taekwondo Jidokwan Indonesia (TJI) pada tanggal 30 Oktober 2024, pukul 03.30 siang hingga selesai di Cafe Kintan & Revy, Kawasan Jakarta Timur. Seperti di ketahui kerjasama ini didasari keingginan bersama untuk memajukan Beladiri Taekwondo di tanah air dan sebagai wujud saling menghargai antar Taekwondoin serta upaya menjunjung sportifitas antar Taekwondoin di tanah air. Kerjasama ini ditanda tangani oleh Master Dr. Rirrie F. SH, MH, C. Med sebagai Ketua Umum ITFUN dan Grand Master Bimo Hernowo, ST, MEng, PGD sebagai presiden Taekwondo Jidokwan Indonesia, yang juga menjabat sebagai Presiden World Taekwondo Organization -Indonesia (WTO- ID) yang berpusat di Korea dan USA , yang juga merupakan Vice Presiden dari the World K1- TAEKWONDO yang berpusat di London, yang pada saat penandatanganan MOU ini di wakili oleh Manager Pengembangan TJI Master Daneth Sihono.
Turut menyaksikan MOU ini Master Kolonel Arhn. GTH Hasto Respatyo yang merupakan salah satu pembina dan penasehat internal Taekwondo Jidokwan Indonesia. Turut Hadir Jajaran pengurus serta pelatih Jidokwan Kopasus Cijantung Master Uchi Hidayat dari pihak ITFUN di hadiri juga Ketua Umum dan Waketun Master Jerry Setiawan dan jajaran pengurus Jakarta dan Jawa Barat. Acara tersebut juga di saksikan oleh seluruh pengurus berbagai provinsi dari kedua organisasi secara daring melalui Zoom meeting.
Dalam acara ini juga di lakukan penyerahan cindera mata dari Ketua Umum ITFUN dan Sertifikat DAN Nasional Jidokwan dari pengurus TJI.
Kedua organisasi tersebut berikrar akan melakukan kejasama di seluruh tanah air hingga level internasional. Dalam Hal ini GM Hernowo menyampaikan bahwa: “kerjasama ini sesuai dengan kredo Jidokwan yaitu untuk memajukan kepentingan bangsa melalui Taekwondo”. (tjinews-31/10/24)

EVOLUSI NAMA “JIDOKWAN”

Chosun Yun Moo Kwan atau “Sekolah untuk Belajar Bela Diri”, adalah salah satu Kwan Asli yang didirikan setelah Perang Dunia II tetapi sebelum Perang Korea. Kemudian dikenal sebagai Jidokwan, atau “Sekolah Kebijaksanaan.” Chosun Yun Moo Kwan didirikan sebagai sekolah Judo pada tahun 1931 oleh Kyung Suk Lee, seorang Master Judo. Sekembalinya dari Jepang, di mana dia belajar Karate, Master Chung Sang Sup bergabung kembali dengan sekolah tempat dia berlatih Judo sebelum pindah ke Jepang. Sebagai hasilnya, nama perguruan ini berubah menjadi “Chosun Yun Moo Kwan Kongsudo Kyongbob Bu”. Konsudo dan Kyongbob adalah nama Korea untuk Karate. Setelah Perang Korea, sekolah ini dibuka kembali dengan nama baru: Jidokwan, yang diperkenalkan oleh pemimpin baru Yoon Kwan Byum. Perlu diingat bahwa Guru Chung Sang Sup menghilang selama Perang Korea, tidak pernah terlihat lagi.

Seperti yang telah saya katakan sebelumnya, Jidokwan adalah aliran yang eklektik. Ini mencakup kontribusi dari Karate, Judo, Hapkido, Kung fu dan Seni Bela Diri asli Korea. Itulah sebabnya mengapa sangat kuat. Faktanya, saat ini, dari semua aliran Kwan, Jidokwan adalah yang terkuat dan berkembang paling cepat. By: GM Fernando A.E. (tjinews-04/11/24)

THE World K1-Taekwondo 

Taekwondo was conceived as a deadly Martial Arts system. It was tested in the Korean war and the war of Vietnam, through a continent of Korean soldiers that participated in it.  However, over the years and with the transformation of  Taekwondo as an Olympic sports, this complete, battle-tested combat system progressively lost its Martiality, to become the laughingstock and the butt of bad jokes within the Martial Arts community, with little resemblance to its original form besides the name.  This situation has triggered much discontent, leading to efforts to rescue Taekwondo to its glory days.  Unfortunately, the outcome of these well-meaning initiatives does not quite address the core issue:  they remain focused on sport with emphasis on boxing, including in the attire and in the fighting method despite the use of Taekwondo kicks.  “Art” is completely absent in these new dispensations, with abundant bad behavior and the thirst for blood.   

World K1-Taekwondo is a Taekwondo platform that allows combatants in different weight categories, in optimal  health conditions certified by accredited medical doctors to showcase the skills of Taekwondo as Martial Art in a combat situation. This entails the use of basic techniques, self-defense techniques, including grappling except when expressly banned by the rules and regulations for safety purposes, in a comprehensive and energy fueled package that is intensely appealing to the public.  These combats are officiated by a referee and other officials, with combatants wearing appropriate and approved uniforms and protective gear. It is open to all Martial Arts styles but in compliance with official rules and regulations.

The approach to combat espoused by K1-Taekwondo has been experimented in actual combats in Jakarta (Indonesia).  Adjustments were made to ensure an optimal outcome. Combat rules were refined, and referees trained accordingly.  The next phase is to organize seminars for a successful roll-out.

World K1-Taekwondo is an initiative conceived by reputable Taekwondo Grand Masters from all continents, that share a common understanding for and passion about the centrality of sparring as an essential component of Taekwondo as a Martial Art.  It is headquartered in Jakarta (Indonesia) with a major office in London (UK) and branches in all continents poised for promotion and expansion worldwide.

President : GM Khan Qaizer Niazi

Vice President : GM Bimo Hernowo

HQ ICT (Information Communication Tech.) : Master Andrie Tjioe

Headquarters : London & Jakarta

The World K1-Taekwondo Representatives : The K1-TKD African Continent President :  GM Fernando Abaga Edjang, the K1-TKD Indonesia President : Master Andrie Tjioe, the K1- TKD North America President : GM Darrell Henegan, the K1-TKD Sweden President : GM Pavel Antonsson, the K1-TKD Canada President :  GM Abas Yehia,  the K1-TKD Chile President : GM Jaime Antonio Meneses Lee, the K1-TKD Burkina Faso President : GM Daouda  Nitiema, the K1-TKD Lebanon President  : GM Fadi El Hajj, the K1-TKD Guinea Conakry President : GM Georges Boguinard Guei, the K1-TKD Mali President : GM Sekou Keita, the K1-TKD Senegal President : Mr. Moussa Lakhone, the K1-TKD Gambia President : Ms. Maimuna Drammeh.

Coming Event: 

– K1-TAEKWONDO CHAMPIONSHIPS

– Referee Course K1-Taekwondo, Solo- Indonesia 29 September 2024. By: GM Hernowo & Kyo Bum Nim Nirwan Hasan.

– Referee Course K1-Taekwondo, Ouagadougou (Burkina Faso), November 2024, By GM Fernando ABAGA EDJANG.

PRESIDEN TJI BERTEMU DENGAN PETINGGI ITFUN

Pertemuan antara GM Hernowo (DAN 7) presiden Taekwondo Jidokwan Indonesia yang juga sebagai Presiden The World Taekwondo Organization-Indonesia (WTO- ID) serta Vice Presiden The World K1-Taekwondo, dengan Master Ririe (DAN 6) Ketum & wakil Master Jerry (DAN 5) dari Indonesia Taekwondo Fun (ITFun), 7 oktober 2024 di Dojang Jidokwan Jakarta Cakung, ikut menyaksikan Manajer Taekwondo Jidokwan Jakarta Master (hon) Daneth Sihono (DAN 5). Dua organisasi Taekwondo Nasional di Indonesia ini mengadakan MOU untuk bekerja sama (tjinews-14/10/24).

PERINTIS: DOJANG JIDOKWAN SANTIAJI CAKUNG JAKARTA

Dojang Santiaji Cakung jakarta, adalah salah satu Dojang perintis di Jakarta, pada  tanggal 7 oktober 2024 menyelenggarakan latihan bersama dengan grup kecil jeja di dojang tersebut. Hadir dalam acara tersebut GM Bimo Hernowo yang memberi panduan khusus dalam berlatih Taekwondo gaya Jidokwan. Turut hadir Master( Hon) Daneth Sihono, Kyo Sanim Jason Tanoto dan Senior Orin di tambah oleh yang membantu manajerial Dojang Ibu Santi Napitupulu, saat itu juga secara bersamaan di langsungkan UKT (Ujian Kenaikan Tingkat) untuk para Jeja pemula. GM Bimo Hernowo sempat terheran melihat power tendangan para Jeja yang naik ke sabuk Kuning tersebut, karena power tendangan melebihi jeja-jeja di tempat latihan yang lain, ternyata di ketahui bahwa para jeja sudah terbiasa menaiki tangga bangunan tinggi hingga kekuatan tendangannya melebihi rata-rata. Master Daneth juga memberi wejangan kepada para Jeja untuk tidak berkelahi serta mengunakan kemampuan bela diri di luar Dojang, hal ini di karenakan kekuatan tendangan mereka yang cenderung sangat powerful , dirasa sudah cukup berbahaya bila mengenai sasaran tidak terlatih. Acara berlangsung sekitar 2 jam dilanjutkan dengan ceremoni kecil pemberian hadiah pada jeja terbaik dalam batch angkatan pertama. Seperti diketahui bahwa Dojang Jidokwan Santiaji adalah juga merupakan binaan tokoh nasional Sandyawan Sumardi bersama komunitas Ciliwung (TJInews- 14/10/24).

PENGUMUMAN UNTUK PARA MURID/ORTU TAEKWONDO JIDOKWAN WATUKELIR SUKOHARJO

Bagi para murid Jidokwan Watukelir bisa melanjutkan /pindah di Dojang Jidokwan Rumah Budaya Kratonan (jl. Manduro 6 Kratonan Surakarta).

KEJUARAAN NASIONAL VIRTUAL TAEKWONDO JIDOKWAN INDONESIA – SERI 1 TAHUN 2024

Tanggal : 01.08.2024 – 07.08.2024 Tempat: Virtual dengan mengirimkan rekaman Video Mulai Registrasi dan transfer biaya pendaftaran: 26.07.2024-01.08.2024 Mulai upload kirim email: 01.08.2024 – 07.08.2024 Penutupan upload : 07.08.2024 Biaya Pendaftaran per kategori :
1. Pomsae standard 50rb
2. Free style Pomsae 50rb
3. Kyukpa 50rb
4. Hoshinsul 50rb
5. Combat Kicking challenge/ Tendangan drill (1 menit) 50 rb
6. Combat Impact (1menit) 50 rb
Disiplin:
1. Pomsae standard ( sesuai sabuk yang dikuasai)
2. Free style Pomsae
3. Kyukpa ( 4 Target papan secara beruntun)
4. Hoshinsul
5. Combat Kicking challenge/ Tendangan drill (1 menit)
6. Combat Impact (1menit)
Kategori: SD: A (Usia Kelas  1-3) , B (Usia Kelas  4-6), SMP:  C (Usia Kelas  1-3), SMA: D (Usia kelas 1-3), Dewasa : E( Usia 20-30 tahun), Senior : F( Usia 31- keatas)

Pendaftaran dan pengiriman Video melalui : admin@jidokwanindonesia.com Rekening Bank Mandiri: **** (Bukti transfer disertakan dalam email bersamaan dengan formulir pendaftaran atau WA ) Setiap Video di beri nama: Disiplin, Kategori, Nama, Dojang . Contoh: (1-A-Agus paryanto-Dojang JDK KRATONAN) Seragam Dobok Poomsae & standard: Dobok Putih dengan TJI & Sabuk. Video menggunakan Background Bendera Taekwondo Jidokwan Indonesia Peserta: Dojang Jidokwan, Dojang Umum, organisasi TJI & lainnya Pengumuman Juara:  14.08.2024,  Juara akan mendapat sertifikat digital ( tanpa Mendali) yang akan ditanda tangani Pembina TJI Master Brigjen TNI  Anan Nurakhman, International Director Jidokwan Korea GM Qaizer Khan Niazi & Presiden TJI GM Bimo Hernowo.

————————————-

PENGUMUMAN HASIL KEJUARAAN NASIONAL VIRTUAL TAEKWONDO JIDOKWAN INDONESIA SERI I 2024 

Protokol: Terdapat total  71  peserta dari berbagai kategori. Keputusan Juri tidak dapat diganggu gugat.

 11.08.2024,  pukul 09.03 WIB

 

PROGRAM LATIHAN UNGGUL

“Anak-anak didik Jidokwan adalah taekwondoin yang beruntung yang berlatih dan belajar taekwondo dari panduan Grand Master yang berpengalaman kelas Dunia dengan pendagogi yang memadai dan tidak asal-asalan, program kami bisa dipertanggung jawabkan sekaligus merupakan program pendampingan generasi muda untuk ikut membentuk karakter yang gigih dan kuat, jujur serta menjujung tinggi rasa keadilan dengan penuh rasa hormat, mencintai perdamaian dan kerjasama serta berwawasan luas sekaligus membentuk manusia unggul yang siap bersaing di dunia Internasional.” 

EDARAN PENUNJUKAN GM BIMO HERNOVO SEBAGAI PRESIDEN WTO INDONESIA

★It is our great privilege and pleasure to announce the appointment of:

Senior Master Bimo Hernovo CBB VII For the position as the National President of the

World Taekwondo Organization Indonesia (NP / WTO ID)

[Bio of SM Bimo Hernovo CBB VII]

Taekwondo Career

  1. National President of the World Taekwondo Organization Indonesia
  2. President & Founder of Taekwondo Jidokwan Indonesia (TJI)
  3. 7th DAN Jidokwan Korea & Kukkiwon DAN holder.
  4. 2014 Founder and President of Taekwondo Jidokwan Indonesia Association (TJI), Indonesia (29 Dojangs in 13 Province)
  5. 2015 Trainer Committee Hapkiboxer, East Java, Indonesia
  6. 2014 Founder of Sangrok Indonesia East Java, Indonesia
  7. 2012 Trainer Hernovo Dojang, GZ. Germany
  8. 2005 Trainer of Wongi Taekwondo Dojang, Bochum Germany
  9. 2005 Coach Trainer for the Ruhr University, Bochum in the International German University Championships in Koln, Germany (Silver Medal, Bantam)
  10. 2004 Trainer, TSG Bochum Dojang, Germany
  11. 2001 Trainer Dojang, Toyohashi University of Technology, Japan
  12. 2000 Founder and Head Trainer Dojang Kokusai Kotoba Gakuin (Institute of International Language) Shizuoka, Japan
  13. 1999 Team Manager Surakarta City Taekwondo Team (Runner-up team province Central Java games)
  14. 1997 Founder and Head Trainer Dojang Manahan Koguryo Merah Putih, Surakarta, Indonesia (Producing 3 Asian Champions and 1 Indonesian National Team Trainer)
  15. 1996 The General Secretary of the City’s Taekwondo Association Surakarta, Indonesia
  16. 1996 University of Sebelas Maret Surakarta Indonesia, Taekwondo Team (Fly Class) for Indonesian National Championships
  17. 1996 Founder and head Trainer Dojang Kratonan, Surakarta, Indonesia
  18. 1994 Assistant Trainer of Dojang KONI Surakarta, Indonesia.
  19. 1993 Founder of Dojang of High School SMA N 4 Surakarta, Indonesia (Producing 1 SEA Games Champions)

Education

  1. PhD candidate, Architectural Heritage, Utrecht University, The Netherlands.
  2. Faculty, Spatial Planning, Technical University Dortmund, Germany.
  3. Master’s Degree, Theory and History of Architecture, Toyohashi University of Technology, Aichi, Japan.
  4. Bachelor’s degree in Architecture, Sebelas Maret University, Surakarta, Indonesia.

Languages

German, English, Dutch, and Indonesian.

Membership

  1. Member of IAI (Indonesian Architect Institute) Chapter European Union
  2. Founder Arsitek Sejarawan Muda (ASM)/ Jong Architect Historian- Indonesia
  3. Member of EAHN (European Architect Historian Network)
  4. Member of SIADP – SPRING International Association of Development Planners-Dortmund.
  5. Member of INTBAU- International Network for Traditional Building, Architecture and Urbanism.
  6. Network Member Arsitek Komunitas/ Architect Community Indonesia
  7. Member of EUROSEAS (European Southeast Asian Studies)
  8. Member of HNA (Historian of Nederlandish Art)
  9. Member of ICOMOS Netherlands

Taekwondo Nation Indonesia, officially the ‘Republic of Indonesia,’ is a country in Southeast Asia and Oceania between the Indian and Pacific oceans. It consists of over 17,000 islands, including Sumatra, Java, Sulawesi, and parts of Borneo and New Guinea. Indonesia is the world’s largest archipelagic state and the 14th-largest country by area, at 1,904,569 square kilometers (735,358 square miles). With over 279 million people, Indonesia is the world’s fourth-most-populous country and the most populous Muslim-majority country. Java, the world’s most populous island, is home to more than half of the country’s population.

The Indonesian archipelago has been a valuable region for trade since at least the seventh century when the Srivijaya and later Majapahit Kingdoms engaged in commerce with entities from mainland China and the Indian subcontinent. Over the centuries, local rulers assimilated foreign influences, leading to the flourishing of Hindu and Buddhist kingdoms. Sunni traders and Sufi scholars later brought Islam, and European powers fought one another to monopolize trade in the Spice Islands of Maluku during the Age of Discovery. Following three and a half centuries of Dutch colonialism, Indonesia secured its independence after World War II. Indonesia’s history has since been turbulent, with challenges posed by natural disasters, corruption, separatism, a democratization process, and periods of rapid economic growth.

Indonesia consists of thousands of distinct native ethnic and hundreds of linguistic groups, with Javanese being the largest. A shared identity has developed with the motto “Bhinneka Tunggal Ika” (“Unity in Diversity” literally, “many, yet one”), defined by a national language, cultural diversity, religious pluralism within a Muslim-majority population, and a history of colonialism and rebellion against it. The economy of Indonesia is the world’s 16th-largest by nominal GDP and the 7th-largest by PPP. It is the world’s third-largest democracy, a regional power, and is considered a middle power in global affairs. The country is a member of several multilateral organizations, including the United Nations, World Trade Organization, G20, and a founding member of the Non-Aligned Movement, Association of Southeast Asian Nations, East Asia Summit, D-8, APEC, and the Organization of Islamic Cooperation.

The name Indonesia derives from the Greek words Indos (Ἰνδός) and nesos (νῆσος), meaning “Indian islands”.

 As the National President (NP) of the World Taekwondo Organization Indonesia, Senior Master Hernovo is empowered to oversee, support, and manage the operations of WTO in Indonesia in the capacity of an Executive Member of the WTO HQ.

 The NP will organize a team of a few select National Vice Presidents (NVPs) as well as a National Secretary General (NSG) who will be responsible for covering the extensive management of operations of WTO Indonesia. The NP will also organize a group of respected leaders as the Board Members of the WTO Indonesia.

 As the NP, Senior Master Hernovo will support the President of WTO in executing major decisions to advance WTO as the forefront organization in Taekwondo.

 WTO further aims to become a prominent sports organization in the international sports industry beyond Taekwondo.

Congratulations, Senior Master Hernovo, on being appointed to this important role and responsibility. We are most confident that the pursuit of the mission of the [Prosperity to Taekwondo] in Indonesia will be very successful with your dedication and leadership.

 Let us do [SOMETHING AMAZING] together.

 Tae. Kwon.★

GM Kim Ilsun Casey CBB IX

President

World Taekwondo Organization

 Wednesday, June 12, 2024

WTO Facebook:

https://www.facebook.com/share/p/hAETwvdJYfES1X4A/

GM Casey Ilsun Kim CBB IX Facebook:

https://www.facebook.com/share/p/k3Jhjq4bbj8qf19k/

WTO Website:

www.WTOHQ.org

 

★다음의 임명을 발표하게 된 것은 우리의 큰 특권이자 기쁨입니다. 

시니어 마스터 비모 헤르노보 공인 7단을

세계태권도기구 인도네시아

국가 회장 (NP / WTO ID) 임명합니다.

[SM 비모 헤르노보 공인 7단의 주요 경력]

태권도 경력

  1. WTO 세계태권도기구 인도네시아 국가 회장
  2. 태권도 지도관 인도네시아 (TJI) 회장 겸 설립자
  3. 7단, 지도관 및 국기원
  4. 2014 인도네시아 태권도 지도관 인도네시아 협회 (TJI) 창립자 겸 회장(13도에 29개 도장)
  5. 2015 인도네시아 동자바 트레이너위원회 합키복서
  6. 2014 상록 인도네시아 동자바 설립자
  7. 2012 독일 헤르노보 도장, 사범
  8. 2005 독일 원기 태권도 도장 사범
  9. 2005 독일 쾰른, 국제독일대학선수권대회 루어대학 사범 (은메달, 반탐)
  10. 2004독일 TSG 보훔 도장 사범
  11. 2001일본 도요하시 공업대학 도장 사범
  12. 2000일본 시즈오카 고쿠사이 코토바 가쿠인(국제어학연구소) 도장 설립자 겸 수석 사범
  13. 1999 수라카르타 시 태권도팀 (준우승팀, 지방 중앙 자바경기) 사범
  14. 1997인도네시아 수라카르타 도장 마나한 고구려 메라 푸티흐 설립자 겸 수석 사범 (아시아 챔피언 3명, 인도네시아 국가대표 트레이너 1명 배출)
  15. 1996 인도네시아 수라카르타시 태권도협회 사무총장
  16. 1996 세벨라스 대학교 마레 수라카르타 인도네시아 태권도부(플라이 클래스) 인도네시아 전국선수권대회 우승
  17. 1996 인도네시아 수라카르타 도장 크라토난 설립자 겸 수석 사범
  18. 1994 인도네시아 도장 KONI 수라카르타 조교
  19. 1993 인도네시아 SMAN 4 수라카르타 고등학교 도장 설립자 (SEA Games Champions 1대 제작)

 학력

  1. 네덜란드 위트레흐트 대학교 건축 역사학 박사학위 후보.
  2. 독일 도르트문트 공과대학 공간계획과 교수진.
  3. 일본 아이치 도요하시 공과대학 건축학 석사, 건축 이론과 역사.
  4. 인도네시아 수라카르타 세벨라스 마레 대학교 건축학 학사.

 언어

독일어, 영어, 네덜란드어, 인도네시아어.

 소속 학회

  1. 인도네시아 건축가 협회 유럽연합 지부 회원
  2. 인도네시아 종 건축 역사가, 설립자
  3. 유럽 건축 역사가 협회 회원
  4. 독일 SPRING 국제개발계획가협회 회원
  5. 전통건축, 건축 및 도시주의를 위한 국제협회 회원
  6. 인도네시아 건축가 협회 회원
  7. 유럽 동남아시아 연구회 회원
  8. 네덜란드 미술역사회 회원
  9. 네덜란드 ICOMOS회원

태권도 국가 인도네시아, 공식적으로 ‘인도네시아 공화국’인 인도네시아는 인도양과 태평양 사이의 동남아시아와 오세아니아에 있는 나라입니다. 인도네시아는 수마트라, 자바섬, 술라웨시섬, 보르네오섬과 뉴기니섬의 일부를 포함한 17,000개 이상의 섬으로 구성되어 있습니다. 인도네시아는 1,904,569 평방 킬로미터 (735,358 평방 마일)로 세계에서 가장 큰 군도 국가이며 면적으로는 14번째로 큰 국가입니다. 2억 7,900만 명 이상의 인구가 있는 인도네시아는 세계에서 네 번째로 인구가 많은 나라이며 이슬람교도가 가장 많은 나라입니다. 세계에서 가장 인구가 많은 섬인 자바섬에는 인도네시아 인구의 절반 이상이 살고 있습니다.

인도네시아 열도는 적어도 7세기부터 스리비자야 왕국과 이후 마자파히트 왕국이 중국 본토와 인도 아대륙의 독립체들과 교역을 했을 때 교역의 중요한 지역이었습니다. 수세기에 걸쳐 지역 통치자들은 외국의 영향력을 흡수했고, 힌두 왕국과 불교 왕국의 번영을 이끌었습니다. 수니파 무역상들과 수피파 학자들은 이후 이슬람교를 인도네시아로 가져왔고, 발견의 시대에 유럽 강대국들은 말루쿠의 향신료 섬에서 무역을 독점하기 위해 서로 싸웠습니다. 인도네시아는 3세기 반 동안의 네덜란드 식민주의에 이어 2차 세계 대전 이후 독립을 확보했습니다. 이후 인도네시아의 역사는 자연 재해, 부패, 분리주의, 민주화 과정, 급속한 경제 성장으로 인한 어려움으로 격동의 연속이었습니다.

인도네시아는 수 천 개의 뚜렷한 토착 민족과 수 백 개의 언어 집단으로 구성되어 있으며, 그중 자바어가 가장 큰 규모를 가지고 있습니다. “Bhinneka Tunggal Ika” (문자 그대로 “많은, 그러나 하나”)라는 표어와 함께 공유된 정체성이 발전했으며, 이는 민족 언어, 문화적 다양성, 이슬람교도가 대다수인 인구 내의 종교적 다원성, 그리고 이에 대한 식민주의와 반란의 역사로 정의됩니다. 인도네시아의 경제는 명목 GDP로 세계 16위, PPP로 세계 7위입니다. 인도네시아는 세계에서 세 번째로 큰 민주주의 국가이며, 지역 강국이며, 세계 열강 중 중대국로 여겨집니다. 인도네시아는 유엔, 세계무역기구, G20을 포함한 여러 다자 기구의 회원이며, 비동맹 운동, 동남아시아 국가 연합, 동아시아 정상회의, D-8, APEC, 이슬람 협력 기구의 창립 멤버입니다.

인도네시아라는 이름은 “인도 제도”를 의미하는 그리스어 “인도”(Indos, Ἰνδός)와 네소스(Nesos, νῆσος)에서 유래되었습니다.

시니어 마스터 비모 헤르노보는 세계태권도기구 인도네시아 국가 회장 (National President: NP)으로서 WTO 본부의 집행위원 자격으로 WTO 인도네시아의 운영을 감독, 지원 및 관리할 권한을 받았습니다

국가 회장 (NP)으로서 그는 세계태권도기구 인도네시아의 광범위한 운영 관리를 책임질 복수의 국가 부회장 (National Vice President: NVP)과 국가 사무총장 (National Secretary General: NSG)으로 구성된 팀을 조직할 것입니다. 국가 회장은 또한 존경받는 지도자들을 선별하여 WTO 인도네시아의 이사회 멤버로 조직할 것입니다.

시니어 마스터 헤르노보는 국가 회장으로서 WTO를 태권도의 중심적 조직으로 발전시키기 위한 주요 결정을 집행하는 WTO 회장을 지원할 것입니다.

WTO는 더 나아가 태권도를 넘어 국제 스포츠 산업의 저명한 스포츠 기구가 되는 것을 목표로 합니다.

이 중요한 역할과 책임에 임명된 시니어 마스터 헤르노보를 축하합니다. 귀하의 헌신과 지도력으로 인도네시아에서의 [태권도 번영]의 사명 추구가 매우 성공적으로 이루어질 것이라고 확신합니다.

함께 [놀라운 일]을 합시다. 

태. 권.★

세계태권도기구

회장

그랜드 마스터

김일선 케이시 공인 9

2024년 6월 12일 수요일

DOJANG RAHMAD  GEMILANG TAEKWONDO ACADEMY BERAU KALTIM JUARA UMUM I

Dojang RAGA BERAU KALTIM mendapat Juara Umum I pada  Taekwondo Jidokwan Indonesia Virtual National Championship Seri I yang diselenggarakan pada tanggal 1-7 agustus 2024. Adapun Juara Umum Ke II ditempati Dojang Millenieum, Medan sedangkan tempat Juara Umum ke III di tempati Dojang TDC Victory Paquito Bandung. Dalam hal ini Dojang RAGA hampir mendominasi di banyak kategori yang diikuti 71 atlit pilihan dojang-dojang Jidokwan dan umum di Indonesia. Pada tanggal 17 Agustus, Dojang RAGA Berau mengadakan penyerahan sertifikat secara khusus oleh pelatih utama Sabum Rahmad S.Pd kepada para atlit bertalenta dari Kaltim tesebut.

(tjinews-17/08/24)

ULASAN TENTANG UU NO: 11 TAHUN 2022 TENTANG KEOLAHRAGAAN

Berikut adalah beberapa hak dan kewajiban yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan:

  1. Hak Pelaku Olahraga:
    • Hak untuk berpartisipasi dalam kegiatan olahraga.
    • Hak mendapatkan perlindungan hukum terkait keolahragaan.
    • Hak atas penghargaan dan pengakuan atas prestasi olahraga.
  2. Kewajiban Pelaku Olahraga:
    • Kewajiban mematuhi peraturan dan etika olahraga.
    • Kewajiban menjaga kesehatan dan kebugaran fisik.
    • Kewajiban berpartisipasi secara fair play dan menghormati lawan.
  3. Hak dan Kewajiban Badan Olahraga Nasional (BON):
    • Hak untuk mengelola dan mengembangkan olahraga di wilayahnya.
    • Kewajiban memastikan pembinaan dan pengembangan olahraga.
  4. Hak dan Kewajiban Pemerintah Pusat dan Daerah:
    • Hak untuk mengatur kebijakan dan program keolahragaan.
    • Kewajiban menyediakan dukungan dan fasilitas bagi pelaksanaan olahraga.
  5. Hak dan Kewajiban Masyarakat:
    • Hak untuk berpartisipasi dalam kegiatan olahraga.
    • Kewajiban mendukung dan mempromosikan olahraga di lingkungannya.

(tjinews-05/08/24)

24 TAHUN PENGALAMAN MENGAJAR TAEKWONDO DI LUAR NEGERI

Ia adalah pendiri Dojang para Juara dengan program KAKI EMAS Dojang Koguryo di Surakarta. Pengalaman mengajar Dojang di Luar Negeri selama 24 tahun, Grand Master Bimo Hernovo ( DAN 7 Taekwondo) bermula saat dia melanjutkan studi di luar negeri di Jepang tepatnya di tahun 2000, dia mendirikan Dojang taekwondo di International Language Institute Shizuoka Jepang, bersama murid-muridnya yang kebanyakan berasal dari berbagai negara di kampus Institut itu, ia menjadi pendiri Dojang sekaligus instruktur utama taekwondo. Kemudian masuk di Universitas teknik terkenal di provinsi Aichi, Toyohashi University of Technology, disitu bersama beberapa kawan-kawan Koreanya sering mengadakan latihan bersama sehingga terbentuk grup kecil semacam Dojang yang beranggotakan kawan-kawan sekampus.

Setelah menyelesaikan studi tingkat Master/ S2 bidang Arsitektur, ia melanjutkan studinya di Benua Biru Eropa yaitu di Universitas Dortmund (TU Dortmund). Disitu ia sambil kuliah mengajar di 2 Dojang di Jerman, antara lain di Dojang TSG  dan Dojang Wongi dimana merupakan area yang selalu ia lewati saat  berkereta dari arah kampus menuju tempat tinggalnya. Sebagai  mahasiswa saat itu, merupakan hal yang biasa untuk mencari part time job, maka pekerjaan sebagai pengajar taekwondo di waktu yang luang sambil bekerja adalah pekerjaan ideal baginya. 

Dalam proses berikutnya pindah di Belanda untuk bekerja dan studi lanjut dimana dia juga berlatih di 3 Dojang Area Blaak (di sebuah sekolah saat itu, yang saat ini menjadi pasar), di Dojang Erasmus Universiteit Rotterdam dimana dia sempat melakukan penelitian disitu, serta Dojang tidak jaduh dari Delft Haven di area Rotterdam. Pengalaman berikutnya Kembali menagajar Taekwondo paruh waktu di Jerman kembali. Dalam Proses berikutnya ia berkosentrasi di tanah air dan  dengan mengembangkan Taekwondo Jidokwan Indonesia di tanah air, ia adalah Kwan Jang Nim serta  Presiden Taekwondo Jidokwan Indonesia yang merupakan satu-satunya pemegang mandat dari The World Taekwondo Jidokwan Federation yang perpusat di Korea Selatan, yang ditandatangani langsung oleh president Jidokwan Korea SGM Lee Sun Wan . Berikutnya  ia juga ditunjuk oleh president WTO (The World Taekwondo Organization) GM Casey Ilsun Kim sebagai wakil WTO di Indonesia  selain juga merangkap jabatan sebagai salah satu eksekutif pengurus  Headquarters badan tersebut yang berpusat di  Amerika.

(tjinews-03/06/24)

UKT DOJANG JIDOKWAN WATUKELIR SUKOHARJO

Taekwondo Jidokwan Indonesia area Sukoharjo mengadakan UKT  (Ujian Kenaikan Tingkat) pada hari Kamis tanggal 30 Mei 2024, di Watukelir. Di bawah arahan Instruktur Jidokwan Kyo Sanim Fatah Hidayat dan Kyo Sanim Winarno, SH, MH,  juga asisten pelatih sabum  Jailani Hidayat dan sabum Adam. Ujian berlangsung sangat meriah denganmengujikan materi-materi dasar dan advanced ciri khas Jidokwan. Dojang Watukelir adalah Dojang Jidokwan Pionir di wilayah Kabupaten Sukoharjo.

(tjinews-30/05/24)

DOJANG JIDOKWAN KRATONAN SURAKARTA MENGADAKAN UKT

Pada hari minggu 26 mei 2024, Dojang Jidokwan Kratonan Surakarta, mengadakan UKT untuk sabuk berwarna. Dibawah arahan dari Kyo Bum Nim Novi Umar penyandang DAN 3 Taekowndo Jidokwan, serta didukung tim pelatih Kyo Sanim Satyo dan Kyo Sanim Wawan. Dalam Ujian kenaikan tingkat ini seluruh para peserta dinyatakan lulus dengan sempurna, bahwa terdapat RM Adipati FK yang mendapat 2 kenaikan tingkat sekaligus karena kemampuannya yang diatas rata-rata dari Geup 7 naik ke Geup 5, serta Moreno Bryan yang  berhasil naik 2 tingkat dari Geup 10 ke Geup 8.

(tjinews-30/05/25)

SEPULUH KOMITMEN SISWA UNTUK TAEKWONDO TRADISIONAL

1. Saya akan setia kepada negara saya.
2. Saya akan menghormati orang tua saya.
3. Saya akan mencintai keluarga saya dan bekerja sama dengan mereka.
4. Saya akan setia kepada teman-teman saya.
5. Saya akan menghormati orang yang lebih tua dan peduli pada yang lebih muda.
6. Saya akan menjalin hubungan yang positif dengan guru-guru saya.
7. Saya akan memperlakukan semua makhluk hidup dengan baik.
8. Saya tidak akan pernah mencari keuntungan dari mereka yang lebih lemah.
9. Saya hanya akan menggunakan Taekwondo untuk memberi manfaat bagi diri sendiri dan orang lain.
10. Saya akan selalu menyelesaikan apa yang saya mulai.

(tjinews-23/05/24)

UKT DOJANG TARANTULA TAEKWONDO CLUB MINAHASA UTARA

Kegiatan  hari ini Ujian Kenaikan Tingkat (UKT) Dojang Tarantula Taekwondo Club Minahasa Utara dalam Kenaikan Tingkat GEUP untuk sertifikasi Jidokwan Sabtu 11 Mei 2024. Sebagai penguji DAN 4 Jidokwan Indonesia Master Rikko Novriyanto, kegiatan berjalan lancar dan semua jeja penung semangat. For Self, For Jidokwan, For Nation.

(tjinews-11/05/24)

LATIHAN PERDANA DOJANG JIDOKWAN “SANTIAJI” JAKARTA

Latihan perdana Taekwondo Jidokwan Indonesia di Sanggar Ciliwung Merdeka, Kampung Susun Produktif Tumbuh Cakung, Jakarta Timur pada hari ini Sabtu, 4 Mei 2024, pukul 09.00-12.00WIB. “Sebagai latihan pertama, jumlah peserta 19 orang itu dianggap  cukup baguslah”, begitu di ungkapkan oleh pembina Dojang Jidokwan SANTIAJI, Master Sandyawan S./ DAN V (Hon) Jidokwan Indonesia. Beliau menambahkan, “Maka silakan siapa anak remaja, orang muda sekitar Kampung Susun Produktif Tumbuh Cakung, atau anak-anak, anak muda dari keluarga mantan aktivis atau pekerja kemanusiaan sahabat Ciliwung Merdeka, kami masih terus membuka pendaftaran peserta untuk umum.

Instruktur pada Dojang ini di tangani oleh Kyo sabum Nim Antonius Jason Tanogo DAN I Jidokwan Indonesia, di dampingi oleh pendamping Abdul Muiz dan Sihono. Untuk yang tertarik dengan beladiri dan bergabung dengan taekwondo Jidokwan bisa langsung menghubungi atau pun datang di lokasi latihan, Info pendaftaran dapat menghubungi: Abdul Muiz (085691368366) dan
Sihono (081806355155). Latihan akan dilaksanakan seminggu sekali, setiap hari Sabtu pukul 09.00-12.00WIB.

(tjinews 04/05/24)

 JRO GEDE KOMANG WIDIARTA : ORANG BALI ASLI JADI KETUA TJI BALI 

TJI news– Ketua Taekwondo Jidokwan Indonesia Bali Jro Gede Komang Widiarta S.T., berjanji membawa TJI Bali berkembang pesat. Bergabungnya Bali dalam TJI, merupakan provinsi ke-13 di Indonesia dimana terdapat Dojang 30 dari seluruh Indonesia yang bergabung. Baginya ikut mengembangankan Kwan sebagai core Taekwondo di tanah air adalah suatu tantangan untuk benar-benar mengerti dan memahami akar dari Taekwondo. “Jidokwan sebagai salah satu Kwan pendiri Kukkiwon sangatlah di kenal di seluruh dunia, dan Jidokwan Indonesia sudah di kenal di dunia internasional, maka bergabung dan memimpin Taekwondo Jidokwan di Bali adalah suatu hal yang bisa memberi semangat kemajuan kedepan”, pungkasnya.

(tji-29/11/2024).

KIHAP : KENAPA PERLU BERTERIAK?

Hewan menggunakan berbagai suara keras untuk menunjukkan keunggulannya atas lawannya. Seringkali tidak ada kontak fisik yang terjadi setelah seekor binatang mengeluarkan suara tertentu; singa mengaum dan anjing menggonggong untuk menarik perhatian lawan pada kekuatan mental dan tekad mereka.

Salah satu hal pertama yang diperhatikan penonton tentang taekwondo adalah teriakan saat kita sedang sparring. Teriakan ini disebut Kihap, dan berbeda dengan teriakan atau yel-yel yang digunakan dalam seni bela diri lainnya karena tujuan spesifiknya: memusatkan energi pada satu titik dan melepaskannya secepat mungkin sambil membiarkan seluruh ketegangan tubuh terlepas begitu saja. teknik selesai. Hal ini dilakukan untuk memungkinkan kombinasi dengan teknik lain atau untuk menggeser tubuh sedemikian rupa sehingga pusat gravitasi tidak turun.

Teriakan tersebut memungkinkan kita menyatukan energi fisik dan mental kita. Berteriak itu wajar. Jika Anda menakut-nakuti seorang anak atau bahkan orang dewasa, mereka akan berteriak sebagai tanggapan. Tindakan berteriak memicu reaksi kimia dalam diri kita masing-masing. Bahkan hewan, ketika dihadapkan pada situasi stres, akan berteriak (atau mengaum, menggonggong, atau menangis) sebelum dan sesudah pertempuran. Amati kelas taekwondo, hanya dengan mendengarkan Kihap siswa saja, Anda akan bisa membedakan yang pemula dan yang sudah mahir. Kihap mencerminkan kekuatan pikiran. Jika penakut, tekniknya akan kurang meyakinkan.

Teriakan tersebut juga memberikan efek psikologis pada lawan. Kihap yang berkinerja baik mengungkapkan kekuatan mental Anda kepada lawan saat Anda bertanding. Hal ini bisa berdampak pada pecahnya konsentrasi lawan. Inilah sebabnya mengapa Kihap juga dilakukan sebelum penyerangan. Teriakan itu penting karena menimbulkan rasa percaya diri dan juga melepaskan ketegangan sebelum menyerang.

Salah satu tindakan terpenting yang diberikan oleh Kihap adalah reaksi kimia di dalam diri Anda. Dilakukan dengan penyatuan pikiran dan tubuh Anda, Kihap menstimulasi tubuh Anda dengan cara tertentu. Ketika konsentrasi Anda mencapai maksimum dan Anda berada dalam situasi pertempuran, semua sistem tubuh yang tidak diperlukan pada saat itu akan dihentikan sementara;bagian tertentu lambung menutup, dan aktivitas pencernaan serta usus terhenti. Hal ini dilakukan untuk mengurangi seluruh penggunaan energi yang tidak perlu sehingga energi terfokus pada otot yang harus mampu menyuplai kapasitas maksimalnya. Energi dihasilkan dengan menggunakan oksigen dan gula dalam semacam pembakaran. Paru-paru membesar untuk meningkatkan pertukaran oksigen dan karbon dioksida; hati melepaskan gula dalam bentuk glikogen yang disimpannya sebagai cadangan; dan tekanan darah meningkat karena kontraksi pembuluh darah, memungkinkan darah mengalir ke sel otot terjauh di kaki, lengan, dan punggung. Denyut jantung meningkat hingga 150 denyut per menit dan pada beberapa kesempatan bisa mencapai 200 denyut per menit. Otak menerima peningkatan aliran darah untuk refleks yang lebih baik dan terutama untuk bereaksi lebih cepat. Darah meningkatkan kemampuan pembekuannya untuk meminimalkan pendarahan jika terjadi cedera. Jelas sekali, semua ini terjadi, Kihap tidak hanya dikembangkan dan digunakan dalam taekwondo. Lihatlah binatang-binatang yang sedang berperang; semua chemistry yang dijelaskan di atas terjadi di dalamnya. Mereka memiliki suara alami yang mencerminkan kekuatan mental mereka. Inilah naluri mereka untuk bertahan hidup.

Kihap memberi kekuatan dalam pelatihan, ni melepaskan akumulasi ketegangan setelah seharian bekerja keras. Saya merasakan pikiran dan tubuh saya bersatu. Pikiran menjadi rileks setelah pelatihan tersebut; merasa menjadi bagian dari alam, dan merasa hidup.

Inilah mengapa Kihap sangat penting dalam taekwondo. Tanpa Kihap, energi tidak dapat disalurkan secara maksimal. Bagaimana seharunya Kihap? Kita harus belajar bagaimana bernapas. Mulai dengan latihan pernapasan. Untuk memudahkannya, kita harus akan membagi wilayah pernapasan menjadi dua bagian: Kerangka dada dan  Perut.

PERNAFASAN PERUT BIASA

Dalam kondisi normal, sebaiknya kita bernapas dengan daerah perut, yaitu perut bagian bawah. Untuk merasakan teknik ini, duduklah di lantai dengan kaki bersilang dan punggung lurus. Letakkan tangan kiri Anda di perut, sedikit di atas pusar. Tangan kanan Anda diletakkan di sangkar dada, di antara puting susu. Sekarang bernapaslah dengan normal. Hanya tangan kiri Anda yang harus terangkat, dan tangan kanan Anda harus tetap tidak bergerak. Ulangi latihan pernapasan ini hingga menjadi alami. Anda akan segera menyadari bahwa jenis pernapasan ini memberi Anda perasaan rileks dan membantu Anda beristirahat. Ini adalah teknik praktis untuk membantu orang tertidur. Mirip ketika Bayi yang menangis sering kali akan merasa lega jika Anda menekan perutnya dengan lembut dengan tangan,ia akan  kemudian perlu mendorong sedikit dengan perutnya untuk mengembalikan pernapasan ke cara alaminya.

Beberapa kelenjar dapat didorong oleh pernapasan tersebut, yang membantu menjelaskan manfaatnya. Lihatlah seseorang yang ketakutan atau bahkan histeris. Perhatikan pernafasannya. Ini menjadi cepat dan pendek dan terutama berasal dari rongga dada dengan sedikit gerakan perut. Pernapasan seperti itu mencegah pertukaran karbon dioksida dan oksigen yang memadai. Hal ini disebut hiperventilasi dan dapat menyebabkan hilangnya kesadaran. Dalam hal ini, kita harus membantu orang tersebut mendapatkan pernapasan perut yang normal.

Jika Anda sudah menguasai teknik pernapasan pertama ini, Anda akan siap untuk teknik kedua, yang disebut pernapasan perut paksa.

PERNAPASAN PERUT PAKSA

Pernapasan seperti ini tidak alami dan harus dilihat sebagai latihan. Ini memiliki beberapa tujuan yang membuatnya berguna dalam membantu kita menjaga kesehatan dan mengembangkan tingkat konsentrasi kita.

Pertama, duduklah di lantai atau di kursi. Saat Anda menguasai teknik ini, Anda seharusnya bisa mempraktikkannya sambil berdiri atau berbaring, bahkan tanpa menggunakan tangan Anda. Letakkan tangan kiri Anda di perut, sedikit di atas pusar. Tangan kanan Anda diletakkan di sangkar dada, di antara dada. Saat menarik napas, kontraksikan otot perut sedemikian rupa sehingga perut masuk ke dalam, tanpa menggembungkan rongga dada. Dengan kata lain, saat Anda menarik napas, Anda akan merasakan perut Anda masuk ke dalam, dengan bantuan tangan kiri Anda. Selama waktu tersebut, tangan kanan Anda, yang berada di atas rongga dada, harus tetap tidak bergerak, sebagaimana seharusnya, tidak menggunakan otot-otot ini untuk menghirup udara. Saat Anda mengeluarkan napas, Anda harus memaksa perut keluar, dengan hati-hati meminimalkan pergerakan kerangka dada. Tangan Anda akan memungkinkan Anda merasakan gerakan perut dan dada.

Latihan ini relatif sulit untuk dikuasai. Ini membantu kita untuk menyadari pernapasan perut, yang memiliki peran fisiologis penting. Teknik ini memungkinkan pemijatan organ perut kita, termasuk hati, pankreas, lambung, dan usus, sehingga mendorong pembersihan organ. Anda dapat mempraktikkan latihan ini secara berkala sepanjang hari, dan Anda akan segera merasakan manfaatnya.

(Oleh GM Hernovo, Sumber; Gilles R. Savoie (2010) Taekwondo a Technical Manual, Blue Snake Books, Berkeley, California, p. 110-114) 

—————————————-

POOMSAE JURUS SABUK HITAM

KORYO

Nama Koryo adalah singkatan dari dinasti Goryeo (918-1392) dari mana Korea saat ini mengambil namanya. Orang-orang Goryeo berhasil menang melawan agresor Mongol. Urutan gerakan mencerminkan semangat gerakan pada saat itu. Diagram menunjukkan sarjana atau prajurit.

KUMGANG

Kumgang adalah singkatan dari intan yang “terlalu sulit untuk dipatahkan”. Itu juga singkatan dari gunung terindah di Korea, Kumgangsan. Gunung ini juga menjadi pusat semangat kebangsaan Korea. Dasar gerakannya adalah Kumgang yoksa, prajurit Kumgang yang perkasa. Gerakannya, yang sangat mengandalkan kekuatan spiritual, melambangkan kekuatan dan keagungan gunung ini dan kekerasan berlian. Seluruh Ele mendapatkan bentuknya dari pose bangau. Bangau lagi-lagi melambangkan kebijaksanaan dan umur panjang. Umur panjang yang dilambangkan oleh burung bangau sesuai dengan daya tahan abadi gunung tersebut. Diagram menggambarkan karakter Cina untuk “gunung”.

TAEBAEK

Gunung Taebaek adalah gunung Dangun legendaris, di mana ia dikatakan telah mendirikan Korea. Sebagai gunung Dangun, melambangkan kemurnian jiwa dan cita-cita kemanusiaan Dangun (hongik ingan). Gerakan Taebaek mencerminkan kekuatan, tekad, akurasi dan kecepatan. Karakter Cina dalam diagram adalah singkatan dari “kerja”, dan pada saat yang sama melambangkan, secara visual, jembatan antara langit dan bumi. Jembatan ini kembali menunjukkan kesatuan langit dan bumi. Juga bersembunyi di sini adalah gagasan bahwa bangsa Korea didirikan atas perintah surga.

PYONGWON

Pyongwon adalah singkatan dari luasnya padang rumput. Itu singkatan dari kesuburan, ruang dan kebebasan. Padang rumput yang luas menyampaikan perasaan kebebasan dan keagungan yang agung. Karakter Cina adalah singkatan dari “angka satu”.

SIPJIN

Diagram Poomsae menggambarkan angka “sepuluh”. Sebagai yang terakhir dari seri angka, itu berarti perkembangan dan pertumbuhan tanpa akhir. Namun, ini hanya dapat terjadi atas dasar urutan yang sistematis. Urutan gerakan dengan demikian melambangkan keteraturan yang disiplin. Desimal di sebelahnya menunjukkan keabadian sepuluh kali lipat. Ada sepuluh fenomena yang abadi: matahari, bulan, gunung, air, batu, pohon cemara, ramuan awet muda, kura-kura, rusa, bangau. Mereka memberi orang harapan dan kepercayaan diri.

JITAE

Poomsae Jitae melambangkan bumi. Bumi adalah yang utama lompatan kehidupan, segala sesuatu muncul darinya, semuanya kembali padanya. Pergerakan Poomsae menunjukkan keragaman perubahan di dan melalui Bumi. Karakter Cina singkatan “atas” dan menunjukkan bahwa manusia berdiri dengan kedua kaki di tanah dan melihat ke langit.

CHONKWON

Poomsae mewakili langit yang dilihat dari bawah dengan hormat dan respek. Langitnya tak terbatas, pencipta segala sesuatu dan bumi. Tanda yang dihasilkan dari diagram berarti “bawah” atau sebagai kata kerja bawah . Itu kemudian berarti turunnya Qi surgawi menuju bumi.

Dalam pengertian kedua, keturunan berarti turunnya manusia surgawi Hwangung, yang tunduk pada surga dan kehendaknya serta bekerja di bumi. Ini sekali lagi menunjukkan kesatuan langit dan bumi. Gerakan lengan yang besar melambangkan kehebatan pemikiran Chonkwon.

HANSU

Hansu adalah singkatan dari air. Airnya lembut, tenang, mudah beradaptasi, bahkan bergolak dan kuat. Diagram juga menggabungkan keduanya. Ini menghasilkan karakter Cina untuk “air“. Segala sesuatu berasal dari air, itu adalah asal mula segala sesuatu.

ILYO

Dalam kepercayaan Buddhis, ilyo berarti penggabungan tubuh dan pikiran. Tujuan tertinggi taekwondo adalah keadaan ilyo ini. Dalam keadaan ini seseorang meninggalkan semua pemikiran materialistis, posesif, dan pengaruh eksternal. Diagram menghasilkan swastika, simbol orang yang tercerahkan Buddhis. Posisi awal dengan kepalan tangan di depan dagu melambangkan penyatuan dan moderasi, memungkinkan energi spiritual mengalir bebas ke dalam tubuh.

—————————————-

TAEGEUK & FILOSOFINYA

TAEGEUK I: IL JANG, SURGA

Taegeuk 1 mewakili Surga. Surga adalah pencipta segala sesuatu, awal yang hebat dari semua makhluk, pemberi kehidupan. Dia tenang, tegas, memberi kesuburan. Dengan Taegeuk 1, praktisi meletakkan dasar untuk perkembangannya. Mulai dari posisi dan teknik dasar yang ditunjukkan di sini, ia meletakkan dasar untuk perkembangannya. Teknik yang paling penting adalah teknik bertahan arae-makgi, momtong-makgi dan eolgul-makgi, teknik menyerang momtong jireugi dan tendangan pertama, apchagi. Bentuknya dirancang sedemikian rupa sehingga dari tingkat pertama hingga ketiga teknik bertahan berkembang dari bawah ke atas. Menurut peraturan ujian tradisional, Taegeuk 1 sesuai dengan sabuk kuning – sebagai tanda keseimbangan yin-yang, karena warna sabuk kuning melambangkan bumi: Taegeuk 1 melambangkan langit, sabuk warna bumi.

TAEGEUK 2: I JANG, LAUTAN

Trigram Dui (Tae) melambangkan stabilitas dan keceriaan, kepercayaan diri dan ketenangan. Garis yin di atas dua garis yang stabil melambangkan gelombang yang memantul di danau. Taegeuk 2 dengan demikian berarti stabilitas yang telah diperoleh sementara itu, kegembiraan belajar dan kemajuan, serta keceriaan dan ketenangan tanpa beban ketika kesulitan muncul. Gelombang yang memantul disimbolkan dalam bentuk short turn dan defense tanpa serangan balik pada level ketiga. Tekniknya sama dengan Taegeuk 1.

TAEGEUK 3: SAM JANG, API

Trigram Li (Ri) melambangkan api dan kecerdasan serta kemegahan. Api memberikan kehangatan, tetapi juga berbahaya dan hanya bisa dijinakkan dengan penanganan yang tepat. Taegeuk 3 secara tepat melambangkan campuran berbahaya ini, ia mendorong praktisi untuk berperilaku bijaksana terlepas dari semua kemajuan, bukan untuk “bermain dengan api”, melainkan untuk bertahan sekali lagi dan memikirkannya dari sana untuk melakukan serangan balik. Jalur tengah Taegeuk 3 dengan pertahanan Hansonnal di Dwitgubi dan serangan tinju berikutnya tanpa langkah perantara hanya dengan meluncur ke depan di Apgubi mewakili aspek ini. Api paling terwakili dalam teknik triple pada baris pertama dan ketiga.

Teknik baru sekarang adalah Dwitgubi, Hansonnal Makgi dan Sonnal Mokchigi.

TAEGEUK 4: SA JANG, GUNTUR

Seperti kilat, guntur adalah bagian dari badai. Keduanya berdiri untuk musim semi. Mereka menyimpan bahaya, dengan guntur khususnya juga melambangkan kekuatan dan kekuatan. Gerakan Taegeuk 4 melambangkan keberanian, kekuatan, dan tekad yang dihadapi manusia dalam menghadapi bahaya. Gerakan yang berirama dan bertenaga, terutama kombinasi dua Yeopchagi dan kombinasi Sonnal-Makgi dengan Pyonsonggeut Sewojireugi, melambangkan tekad dan tekad. Menurut peraturan ujian tradisional, Taegeuk 4 dikaitkan dengan sabuk hijau (Geup ke-6), warna hijau milik musim semi.

Teknik Taegeuk 4 baru adalah: Sonnal Makgi, Pyonsong geut Sewo Jireugi, Jebipom Mokchigi, Yeopchagi, Momtong Baggat Makgi, Deungjumeok Eolgul Apechigi.

TAEGEUK 5: OH JANG, ANGIN

Angin adalah manifestasi khas musim semi, seperti badai petir. Kedua trigram, guntur Zhen dan Wind Xun, mewakili musim semi dan menanggung angka 3 dan 4. Keduanya membentuk unit yang tidak terpisahkan, dan hanya logis bahwa pada Taegeuk, yang melambangkan guntur, diikuti oleh Taegeuk, yang melambangkan angin. Angin musim semi dapat memiliki kekuatan penghancur seperti badai atau topan. Namun, sebagai manifestasi surga, ia juga memiliki fungsi memelihara: ia menyentuh dan memelihara semua tanaman; seluruh vegetasi serta manusia dan hewan mendapat manfaat darinya. Aspek penting lain dari angin adalah naik seperti rumput dan pohon yang tumbuh. Aspek-aspek ini dilambangkan dalam Taegeuk 5: Gerakan badai bergantian dengan gerakan tenang. Keheningan terutama diekspresikan pada level 3, sedangkan permulaan pada level ne i dan gerakan pada level 2 melambangkan elemen badai yang kuat. Keseimbangan yin-yang tercermin dalam gerakan kuat di tingkat 1, tingkat yang (saya termasuk angka yang, seperti halnya 3) dan gerakan tenang lembut di tingkat 3, yang juga milik yang. Gerakan lembut pada tingkat yang menghindari luapan yang berlebihan, mencegah kekuatan angin yang berlebihan. Hal yang sama berlaku untuk gerakan kuat pada level 2 (yin), di sini gerakan yang terjadi pada level yin. Menurut peraturan ujian tradisional, Taegeuk 5 dilakukan untuk Geup ke-4, yang diberi warna biru. Angka 5 menandai titik balik di deretan sepuluh, kini perubahan dari pemula ke mahir dimulai. Warna langit menunjukkan dirinya di sabuk, di sini perjuangan ke atas menunjukkan dirinya dalam angin. Pepohonan mulai tumbuh “ke langit”.

Teknik Taegeuk 5 baru adalah Me Jumeok Naeryeo Chigi, Palgup Dollyeo Chigi, Yeopchago Palgup Pyeojeok Chigi, jurus Goaseogi dan Pyonhi Seogi.

TAEGEUK 6: YUK JANG, AIR

Trigram Kan (Gam) menunjukkan trigram yang, air adalah yin dengan karakter yang kuat. Karakter Yang yang kuat tercermin dalam garis Yang stabil di tengah trigram. Ini mewakili dengan itu air, yang yin karena kemampuan beradaptasi dan fleksibilitasnya, tetapi memiliki elemen yang kuat karena kekuatannya. Air itu kuat, ia menggali di mana-mana, pada saat yang sama ia fleksibel dan menghindari rintangan, tetapi justru karena kemampuan beradaptasi dan fleksibilitasnya yang dikombinasikan dengan kekuatan, ia selalu mencapai tujuannya. Sifat lain dari air adalah penyembunyian, seperti garis yang di tengah trigram tersembunyi di antara dua garis yin. Garis Yang ini juga melambangkan kelurusan yang keras. Taegeuk 6 melambangkan kemampuan beradaptasi dan ketahanan air melalui pertahanan surut yang dilakukan dari dalam ke luar setelah tendangan di Level 1 dan 3. Pertahanan luar-dalam yang khas juga secara grafis menggambarkan pembersihan rintangan sekaligus menghindar. Melakukan teknik ini pada garis yang mewakili garis yin mengungkapkan karakter yin air. Aliran lembut dan ketenangan air terlihat jelas pada Arae Hechyeo Makgi yang bergerak lambat di tengah bentuk.

Teknik Taegeuk 6 baru adalah Arae Hechyeo Makgi, Bag gat Palmok Eolgul Baggat Makgi, Eolgul Biteureo Makgi, Dollyeo Chagi, Apchago Momtong Baggat Yeopmakgi, Batangson Anmakgo Momtong Jireugi.

TAEGEUK 7: CHIL JANG, GUNUNG

Gunung melambangkan ketegasan, stabilitas dan sifat tekad. Trigram juga berarti keheningan, berhenti saat diperlukan. Begini bunyi teks heksagram (dua trigram Gen ditumpangkan): Jika saatnya untuk diam, Anda berhenti, ketika saatnya untuk pergi, maka Anda pergi ke depan. Ketika gerakan dan keheningan terjadi pada waktu yang tepat, itulah pancaran kemegahan prinsipnya. Gerakan maju dan keheningan diwakili dalam Taegeuk 7: Keheningan ada di Bomseogi pada level 1 dan 2 dengan teknik serangan dan pertahanan di tempat. Bomseogi sebenarnya adalah pose stabil yang membutuhkan keseimbangan dan stabilitas di ekstremitas bawah. Maju yang menentukan adalah di jalur belakang, yang terutama terdiri dari serangan tangan, dengan satu pengecualian. – dari kaki dan menurut peraturan ujian tradisional, Taegeuk 7 dikaitkan dengan sabuk merah. Siswa sekarang cukup stabil dan bertekad untuk tidak terhalang dari jalannya. Dia berdiri pada ketinggian tertentu di mana dia memiliki pandangan yang jelas tentang langit dan bumi dan dapat berjalan lurus ke depan. Api yang mewakili warna ikat pinggangnya bebas berkobar ke atas.

Teknik Taegeuk 7 yang baru adalah Sonnal Arae Makgi, Tangyeo Batangson Tokchigi, Gawi Makgi, Momtong Haechyeo Makgi, Mu rup Gogi, Dujumeok Jeodhyeo Jireugi, Arae Eotgeoreo Makgi, Dung jumeok Yeopjireugi, Pandal Pyeocheok Chagi, jurus Beom seogi. Terlihat bahwa posisi harimau Beomseogi hanya terjadi di Taegeuk 7 dan 8, di Taegeuk, yang melambangkan gunung dan bumi, yaitu stabilitas. Harimau itu sendiri terkait erat dengan budaya Korea. Di sana ia dianggap sebagai penjaga roh gunung dan juga merupakan simbol bagi orang Korea sendiri.Orang Korea suka mewakili negara mereka dalam bentuk harimau. Posisi harimau di sini berarti stabilitas, keteguhan, kekuatan, dan tekad.

TAEGEUK 8: PAL JANG, BUMI

Bumi adalah singkatan dari melahirkan, ia melahirkan, memelihara dan melengkapi apa yang telah diciptakan dari surga. Dia tak tergoyahkan, tenang dan teguh, dia mewujudkan yin tertinggi; oleh karena itu warna mereka hitam sebagai tanda yin tertinggi. Langit dan bumi terus-menerus bertukar satu sama lain, sehingga sesuatu yang baru terus-menerus diciptakan dan disempurnakan. Itu berarti hidup, penghancuran pertukaran berarti kematian. Dari sudut pandang siswa, Taegeuk 8 menandai akhir dan sekaligus awal yang baru. Satu fase selesai, fase baru dimulai. Jalan sekarang harus pergi dari bawah ke atas lagi. Yang mencolok dari Taegeuk 8 adalah teknik dasar dalam koneksi yang luar biasa dan eksekusi yang luar biasa. Ini mewakili semacam tinjauan dari teknik dasar yang dipraktikkan sejauh ini. Ini adalah satu-satunya Taegeuk yang berisi teknik melompat sebagai simbol untuk bidang baru yang akan dimasuki siswa sekarang. Menurut peraturan ujian tradisional, Taegeuk 8 dikaitkan dengan Geup ke-1, akhir dari nilai siswa. Warna campuran merah dan hitam menunjukkan bahwa keadaan ini hanya keadaan transisi.

Teknik Taegeuk 8 baru adalah Dubaldangsan Apchagi, Ap chago Tyo Apchagi, Oe Santul Makgi, Tangyeo Tokchigi, Palgup Doll yeo Chago Deungjumeok Eolgul Chigi.

(by: GM Hernovo)

—————————————-

TINGKATAN SABUK

Secara tradisional, sabuk tidak memiliki tujuan lain selain kegunaannya untuk menjaga pakaian latihan di tubuh. Saat ini, sabuk juga melambangkan peringkat. Beberapa siswa bertanya-tanya mengapa kita repot-repot dengan peringkat. Tes kenaikan tingkat penuh dengan tekanan dan tidak selalu dapat menentukan kemampuan seseorang. Mungkin saja Anda tidak lulus tes dan merasa tertinggal. Mungkin saja Anda merasa dinilai secara tidak adil, atau merasa bahwa orang lain tidak dinilai dengan cukup ketat. Dan mungkin saja merasa bahwa Taekwondo adalah tentang naik peringkat dan mendapatkan sabuk baru daripada peningkatan diri sendiri.

Namun peringkat memiliki beberapa tujuan yang berguna. Dari sudut pandang instruktur, ini adalah cara yang mudah untuk menentukan, secara kasar, tingkat kemampuan, atau setidaknya pengalaman latihan, dalam kelompok siswa tertentu. Hal ini dapat membantu instruktur merencanakan kelas dan mencari tahu apa yang perlu diajarkan kepada kelompok tertentu. Hal ini juga menawarkan cara untuk menyusun pendidikan Taekwondo siswa secara keseluruhan; untuk setiap tingkat peringkat, ada materi yang sesuai untuk dibahas, biasanya dimulai dengan teknik dan bentuk yang paling dasar dan berkembang dari sana.

Dari sudut pandang siswa, peringkat sering kali berfungsi sebagai motivasi. Meskipun siswa biasanya diuji dalam kelompok, tes kenaikan kelas adalah tes subyektif individu. Tidak ada siswa dengan peringkat tertentu yang diharapkan untuk melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan oleh siswa lain dengan peringkat tersebut. Faktor-faktor selain pengalaman-usia, misalnya-memainkan peran penting. Wajar jika kita mengharapkan kemampuan yang berbeda dari siswa yang berusia dua belas tahun dengan siswa yang berusia enam puluh tahun. Tes ini dimaksudkan untuk mendorong siswa untuk menyadari potensi terbesar mereka sehubungan dengan tingkat pengalaman mereka. Tes ini memberikan tujuan yang konkret, selain dari keinginan untuk menyempurnakan tendangan kail berputar atau menghancurkan setumpuk papan dengan tumit telapak tangan. Setiap kenaikan tingkat merupakan tonggak pencapaian yang tampaknya dapat dicapai. Bayangkan jika Anda memulai sebagai pemegang sabuk putih dan tidak melakukan ujian selama empat tahun, lalu tiba-tiba diminta untuk menguji untuk sabuk hitam. Banyak siswa yang akan menganggap prospek seperti itu menakutkan, kurang lebih begitu.

Selain itu, peringkat memberikan pengakuan publik atas pencapaian siswa, dan rasa validasi. Peringkat juga memberi siswa sekelompok teman sebaya dalam hal keterampilan dan pengalaman yang dapat digunakan untuk berlatih dan mendiskusikan pengalaman mereka. Hal ini menetapkan dasar ekspektasi-semua sabuk hijau (gup ke-6), misalnya, dapat diharapkan untuk mengetahui Taegeuk Sam Jang, dan harus dapat mempertanggungjawabkannya.

Terakhir, karena peringkat adalah cara yang dapat diandalkan untuk menentukan apa yang harus diketahui oleh seorang siswa, peringkat memberikan kerangka kerja untuk harapan bersama. Tahukah tentang Sa Chin Yi Hyo, dimana peringkat senior berkewajiban untuk mengajari peringkat junior jurus-jurus baru dan memberi mereka bantuan ketika mereka membutuhkannya. Dengan pangkat datang tanggung jawab, baik kepada pemegang pangkat maupun kepada mereka yang lebih junior dari pangkat tersebut. Penekanan pada tanggung jawab ini adalah salah satu perbedaan terbesar antara seni bela diri dan bentuk latihan lainnya. Anda dapat mengangkat beban atau bermain tenis selama sepuluh tahun dan tidak pernah diharapkan untuk membantu orang lain melakukannya, tetapi jika Anda telah melakukan Taekwondo selama sepuluh tahun, Anda dapat yakin bahwa dengan pengetahuan Anda, Anda memiliki hutang kepada junior Anda.

Tes kenaikan tingkat memberikan kesempatan bagi siswa untuk menunjukkan bahwa mereka telah menguasai materi yang sesuai dengan kenaikan tingkat yang mereka inginkan. Tentu saja sulit untuk mengandalkan tes biasa untuk menunjukkan kelayakan seorang siswa untuk mendapatkan peringkat tertentu. Dia bisa saja sedang tidak masuk kelas, seperti halnya semua orang yang tidak masuk kelas dari waktu ke waktu. Atau dia bisa saja terluka atau sakit, atau mengalami kesulitan di rumah. Sabomnim mempertimbangkan faktor-faktor seperti ini. Bagaimanapun juga, tidak pantas untuk mengizinkan siswa mengikuti tes yang belum menunjukkan kesiapan dasar untuk mengikuti tes. Tetapi tes promosi memiliki tujuan lain, di luar bukti keterampilan. Pada dasarnya, tes promosi bersifat psikologis, bukan fisik. Sebagian besar kelas lebih sulit daripada tes promosi pada umumnya. Mereka bertahan lebih lama, mencakup lebih banyak variasi, dan dirancang untuk menawarkan materi yang baru dan menantang. Namun, tes ini tidak terlalu mengutamakan ketenangan dan kepercayaan diri. Tes promosi menekankan kemampuan siswa untuk mendengarkan dengan seksama, untuk pulih dengan anggun dari kesalahan, dan untuk memberikan usaha yang mutlak-semua sambil diawasi oleh kerumunan penonton dan meja yang penuh dengan master dan instruktur. Untuk berhasil dalam tes promosi berarti mengalahkan “setan” dari rasa ketakutan seseorang.

(Oleh: GM Bimo Hernovo, DAN 7 Jidokwan Korea), Sumber: Sung Chul Wang et. al. (1999)The State of the Arts Taekwondo, Broadway Books New York. 27-29.

ARTI SEBUAH DOBOK

Dobok, atau seragam, mungkin dianggap sebagai pakaian “cara”, sebuah arti kata “DO”. Ini adalah pakaian putih sederhana dan fungsional yang dalam penampilannya menekankan tidak adanya ego. Dalam kesederhanaan dan keseragamannya, dobok menghapus batasan: semua siswa, kaya dan miskin, tua dan muda, mengenakan pakaian yang sama. Warna putihnya merupakan simbol kesucian pemakainya, yang tidak boleh ternoda oleh anggapan tentang keagungan pribadi, dan sebaliknya harus terus mencari cara untuk meningkatkan prestasinya. Warna putihnya juga melambangkan kekosongan seseorang yang terbuka terhadap pengetahuan baru, yang pikirannya siap menerima, bagaikan kertas bersih. Dobok sabuk hitam hanya berbeda karena sering kali memiliki garis hitam di sekitar kerahnya. Garis hitam ini menekankan martabat yang harus ditanamkan oleh para pemegang sabuk hitam dalam diri mereka dan kehormatan yang harus mereka terima atas ketekunan, disiplin, dan pencapaian mereka sendiri.
Karena merupakan satu-satunya pakaian yang diperbolehkan dipakai selama latihan Taekwondo, dobok sendiri berfungsi sebagai simbol latihan dan seni bela diri. Di luar dojang, dobok adalah pengingat akan usaha Anda dan nilai-nilai dojang. Jaga agar tetap bersih dan tidak kusut. Jagalah itu seperti Anda menjaga barang berharga apa pun.

(Oleh: GM Bimo Hernovo, DAN 7 Jidokwan Korea), Sumber: Sung Chul Wang et. al. (1999)The State of the Arts Taekwondo, Broadway Books New York, p. 27.

PERAYAAN ULTAH JIDOKWAN KE 78 DI INDONESIA

Taekwondo Jidokwan Indonesia (TJI) menyelenggarakan ZOOM meeting secara nasional untuk memperingati hari ulang tahun Jidokwan Dunia yang ke 78 yang di selenggarakan pada hari Sabtu, 02 Maret 2024, pukul 10.00 WIB hingga selesai. Perayaan di ikuti dengan khitmad oleh Presiden, Sekjen TJI dan International Director (GM Qaizer Khan Niazi) para Grand master , Master,  Kyo Bumnim dan Kyo Sanim serta pengurus dari seluruh Dojang TJI  di tanah air, dilanjutkan dengan rapat nasional tentang rencana kedepan TJI.

(tji-news 02/03/24)

HUT JIDOKWAN TAEKWONDO KE-78 DI KOREA
Presiden Seung Wan Lee bersama Wakil Presiden Dae Yong Kim dan Sekretaris Jenderal Kap Sik Kim berfoto bersama pada HUT Jidokwan Taekwondo yang ke 78 di Korea pada tanggal 01  Maret 2024, di Seoul, Korea Selatan.

(tji-news/ 01/03/24).

 

SUPER FIGHT SLC CUP ROAD TO THAILAND 2024
Adalah pertandingan beladiri dari berbagai aliran, Tim Jidokwan Indonesia Jatim mengirimkan atlet-atlet Junior dalam kejuaraan ini, Jidokwan Indonesia Jatim mampu meraih prestasi yang membanggakan dalam ajang ini, mereka adalah antara lain:
– Atlet poomsae termuda, Fahreza Gibran Putra Azka, Juara 2
– Atlet poomsae putri, Dewiasithoh Juara 2
– Atlet Kyorugi putri, Natrisa Atalia Anindita, Juara 2
– Atlet Kyorugi putri, Dealova Callista Permata chesa, Juara 3
– Atlet Kyorugi putra Aqil Mirza Achmad Jayamarta Juara 2

(tji-19/02/2024)

KEJURKAB TAEKWONDO MALANG, 2023
Atlet Jidokwan Malang meraih prestasi pada kejuaraan Kejukab Taekwondo Malang pada November 2023, mereka adalah antara lain:
– Bunga Amelia Putri POOMSAE meraih juara 1
– Milatul Sukma Juara 1
– Fahro Faila Juara 1
– Ahmad Fauzi Ferdinan juara 2 Kyorugi putra

(tji-19/11/2023)

PENDIRI JIDOKWAN: TENTANG GRAND MASTER  CHUN SANG SUP  DI TAHUN 1948 

Ketika berusia tujuh belas tahun, Chun pindah ke Jepang untuk kuliah di Universitas Dong Yang Chuck Sik (Takushoku) di Jepang, di mana ia menguasai Shotokan Karate di bawah bimbingan Gichin Funakoshi. Sekembalinya ke negara asalnya, Korea, ia mulai mengajar Karate yang telah ia pelajari di Jepang di sekolah Judo Chosun Yun Moo Kwan. Ini adalah salah satu dari sedikit sekolah seni bela diri yang diizinkan oleh pasukan pendudukan Jepang untuk berdiri selama periode pendudukan militer. Selama masa ini, ia memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Byung In Yoon, yang belajar Chuan-fa di Manchuria dan menjadi Shudokan Karate “Shihan” (Sabum atau guru) di bawah asuhan Kanken Tōyama ketika ia belajar di Jepang.
Chun dan Yoon sering melakukan perjalanan untuk berlatih dengan seniman bela diri lainnya, terkadang pergi ke Manchuria. Mereka sering berlatih bersama sehingga mereka dikenal sebagai saudara. Yoon mengajar kelas di Choson Yun Moo Kwan Kong Soo Do Bu milik Chun selama sekitar 6 bulan sebelum membuka klubnya sendiri yang disebut YMCA Kwon Bop Bu. Klub YMCA Yoon kemudian menjadi Chang Moo Kwan, yang ia dirikan bersama muridnya yang paling senior, Nam Suk Lee.

Foto di atas adalah Peringatan 1 Tahun Pendirian Jidokwan. Pendiri Jidowan, GM Chun Sang Sup  dilingkari. Mahaguru Chong Woo Lee duduk di baris ke-2 dari kiri ke kanan ke-5. GM Il Sup Chun duduk di baris kedua dari kiri ke kanan ke-3. GM Bong Nam Kim duduk di barisan ke-2 dari kiri ke kanan ke-4. GM Young Ki Bae duduk di barisan ke-2 dari kiri ke kanan ke-7. Selama Perang Korea, semua sekolah seni bela diri ditutup di Korea. Hal ini juga terjadi pada Chosun Yun Moo Kwan. Chun Sang Sup  dan Byung In Yoon keduanya lenyap selama Perang Korea. Chun Sang Sup tidak pernah terdengar lagi kabarnya sejak Perang Korea. Byung In Yoon meninggal karena kanker paru-paru pada tanggal 3 April 1983 di Kota Cheong-jin, Provinsi Ham-Gyoung Utara.

(tji-28/01/2024)

TAHUN BERDIRINYA 9 KWAN PENTING TAEKWONDO

1946: Chung Do Kwan. Pendiri: Lee Won Kuk.

1946: Jido Kwan. (“Sekolah Kebijaksanaan”). Pendiri: Chung Sang Sup.

1946 : Mu Duk Kwan. Pendiri: Hwang Kee.

1946: Chang Mu Kwan (“Sekolah Pengembangan Seni Bela Diri”). Pendiri: Yoon Byung In.

1946: Song Mu Kwan (“Sekolah Pohon Pinus”). Pendiri: Ro Byung Jick.

1953: Oh Do Kwan (“Kwan ke-5”) didirikan oleh Jenderal Choi Hong Hi.

1956: Kang Du Kwan, didirikan oleh Hong Jong Pyo dan Park Chul Hee.

1956: Han Mu Kwan, didirikan oleh Lee Kyo Yoon, “Sekolah militer Korea pertama”.

1954: Jung Do Kwan, didirikan oleh Lee Yong Woo.

9 Kwan inilah yang menjadi pionir dan mendorong lahirnya KUKKIWON.

(tji-26/12/2023)

 

MENDALAMI FILOSOFI JIDOKWAN

TJI-news, Berikut ini adalah filosofi yang di terapkan dalan Jidokwan:

Ikrar Jidokwan:

  1. Saya akan menaati peraturan dan sepenuhnya mematuhi perintah Jidokwan.
    2. Saya akan mencapai disiplin fisik dan mental dalam semangat Jidokwan.
    3. Saya akan mengabdikan diri pada penciptaan tradisi baru dan pencapaian Jidokwan.

Kredo Taekwondo Jidokwan:

  1. Taekwondo untuk diriku sendiri.
    2. Taekwondo untuk Jidokwan.
    3. Taekwondo untuk negara kita.

Kepemimpinan (Jidoja):

  1. Kepemimpinan yang penuh kebijaksanaan dan kehalusan.
    2. Aktivis pemberani yang berpikir sebelum bertindak.
    3. Seorang patriot yang berbakti pada kesejahteraan bangsanya.

Tujuan Pendidikan Instruktur:

  1. Membantu menjaga kesempurnaan diri sehingga dihormati masyarakat.
    2. Membantu membentuk garda depan dalam mengorganisir kekuatan nasional untuk menghentikan para agresor.
    3. Membantu mencapai inovasi ideologi dalam semangat taekwondo.
    4. Membantu berpartisipasi aktif dalam pelayanan publik untuk pembangunan masyarakat.
    5. Membantu menumbuhkan harapan yang tinggi dan ambisi yang besar dengan mendorong menabung.

 Semangat Delapan Tata Cara Keteguhan:

  1. Lihat dengan Benar
    2. Merasa Benar
    3. Berpikirlah dengan Benar
    4. Bicaralah dengan Benar
    5. Memerintah dengan Benar
    6. Berkontribusi dengan Benar
    7. Gunakan Kemampuan
    8. Berperilaku Benar

 

PENGUASAAN TEKNIK TAEKWONDO, PRINSIP DAN GERAKAN TAEKWONDO 

oleh GM George Ashiru

PERGERAKAN- Pergeseran topikal di pusat Gravitasi di titik mana pun pada manusia protoplasma adalah gerakan. Gerakan sering kali diciptakan oleh suatu kekuatan, dan memang demikian didefinisikan oleh hukum gerak pertama Isaac Newton, yang menyatakan bahwa suatu benda akan tetap diam atau bergerak beraturan kecuali ada gaya yang lebih besar yang memaksanya melakukan sebaliknya. Penggerak juga terjadi pada Sendi Engsel, misalnya siku, atau Sendi Bola dan Soket, misalnya bahu, yang tidak menyebabkan perpindahan seluruh tubuh. Dalam seni bela diri, kedua gerakan ini dilakukan, di salah satu dari tiga bidang x, y dan z.

ILMU GERAKAN- Gerakan adalah inti dari kesadaran, dan pada dasarnya adalah dasar kehidupan. Sains adalah studi tentang prinsip-prinsip dan penerapan alam material serta kekuatan-kekuatan yang bekerja di sekitarnya dan menjelaskan kehidupan dengan segala konsekuensinya, baik manusia maupun benda mati. Studi tentang gerakan adalah ilmu dan menjelaskan kepada kita metode untuk mencapai dan mempertahankan penguasaan atas gerakan tersebut, atau dalam kasus seni bela diri, teknik.

PENGUASAAN GERAKAN- Aktivitas mental, dorongan emosional, refleks terkondisi atau naluriah, dan kerja mekanis memandu setiap gerakan. Keinginan sadar untuk mencapai efisiensi dalam penerapan upaya dalam gerakan dan teknik adalah penguasaan. Apakah upaya tersebut untuk penggunaan mental atau mekanis, yang penting adalah upaya tersebut efisien. Meskipun penguasaan adalah aksioma subjektif, efisiensi bersifat mutlak dan dapat diukur. Oleh karena itu, efisiensi dalam pergerakan dan penerapan teknik dapat diukur, sama seperti Nadia Comaneci dari Romania yang dapat memperoleh nilai 10 sempurna dalam kompetisi Senam, atau Torvil dan Dean dapat memperoleh nilai 10 sempurna dalam Seluncur Es Olimpiade, maka hal ini dapat dilakukan untuk memberikan nilai absolut atas penerapan teknik individu atau keseluruhan rangkaian dalam seni bela diri, dengan mengikuti prinsip-prinsip biomekanik yang mendasari gerakan-gerakan tersebut.

Gerakan dikuasai hanya dengan pengulangan aktif, pengamatan dan koreksi dari waktu ke waktu, dengan kondisi eksternal dan fisiologis yang konsisten dan keinginan yang sungguh-sungguh untuk mencapai efisiensi. Efisiensi datang dengan upaya sadar untuk mengurangi kerja mental, masukan emosional, pemanfaatan energi, dan peningkatan koordinasi mekanis, melalui penerjemahan lengkap energi pikiran menjadi upaya ke keluaran kinetik.

APA ITU UPAYA- Upaya mengacu pada masukan emosional, mental, dan fisik yang dihasilkan dalam penerapan kekuatan – Memang seluruh hidup kita terlibat dalam berenang di lautan upaya, karena kita terus-menerus secara sadar atau tidak sadar memancarkan energi upaya yang diperlukan untuk mempertahankan kesadaran dan sarana untuk menyatakan jika. Kita menjadi sadar bahwa sejumlah energi dikeluarkan untuk melakukan hampir semua hal, mulai dari berpikir, merasakan, hingga melakukan. Dan bahkan ketika kita tidur, kita mengeluarkan ‘energi usaha’ yang menjaga organ-organ tetap bekerja.

PENGGUNAAN UPAYA YANG BENAR- Dalam pertunjukan teknik seni bela diri, energi dikeluarkan dan kerja dilakukan. Energi didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan kerja. Energi adalah fisi nuklir yang besar, yang memancar dari dalam pikiran, otot, dan anggota tubuh kita dan meresap ke dalam kehidupan seperti lautan air yang tak terlihat. Berdasarkan ‘keheningan hamil’, suatu benda mempunyai energi potensial; dan berdasarkan daya dorong eksplosif, benda tersebut akan diberi energi kinetik. Semua teknik dan tindakan seni bela diri mengikuti prinsip yang sama.

Ketika seorang pejuang diam, ia dianggap berada dalam keadaan rileks, memiliki energi potensial dan dalam keadaan hipotonik. Ketika dia mengerahkan dirinya untuk melakukan suatu tindakan, dia menjadi kinetik, atau hipertonik. Di antara kedua keadaan ini terdapat keseimbangan potensio-kinetik atau eutonik, ini adalah keadaan Meditasi Dinamis dan paling baik diamati dalam posisi bertarung seni bela diri.

Ketika kerja selesai, tenaga dihasilkan. Pekerjaan mekanis menghasilkan gaya yang diperlukan untuk mendorong kepalan tangan atau kaki ke sasaran yang dituju. Ketika master/pejuang melakukan tindakannya, input dan output pekerjaan harus berada pada efisiensi 80% atau lebih. Meskipun keluaran daya biasanya berbanding lurus dengan masukan energi, pemain terhormat dapat menghasilkan keluaran daya yang lebih besar dari masukan energi yang semakin berkurang. Ini adalah alam yang mengganggu energi psikis. Ketika pekerjaan seperti itu dilakukan, kekuatan dihasilkan. Daya ini merupakan hasil kali gaya yang dihasilkan dari usaha yang dilakukan dan kecepatan yang dihasilkan. Oleh karena itu, kekuatan adalah ukuran akhir dari kekuatan efektif tendangan atau pukulan.

PENGGUNAAN GERAKAN YANG TEPAT- Kami menyadari adanya upaya menjembatani antara niat dan tindakan dalam pelaksanaan teknik. Namun banyak teknik yang dilakukan tanpa penyelidikan dan bimbingan keputusan yang disengaja. Dalam mengotomatiskan tindakan kita, kita tidak ingin dibebani dengan motif atau akibat dari tindakan kita. Refleks terkondisi ini diaktifkan melalui pengulangan dan terjadi konsolidasi mental dari proses yang terlibat. Untuk lulus dari kesederhanaan refleks yang santai dan terkondisi, hingga perolehan dan penyempurnaan yang tepat atas nuansa gerakan pada tingkat kelas dunia, itulah batasan analisis dan kesempurnaan gerakan.

Ada tingkat kesadaran yang harus kita miliki dan berkontribusi terhadap kebangkitan pemahaman tentang proporsionalitas antara unsur upaya dan kemampuan pengendalian. Ada hubungan antara pengerahan tenaga dan kendali, serta keseimbangan yang dicapai, yang mengarah pada penerjemahan upaya yang efisien menjadi tindakan. Pertimbangan ruang merupakan bagian dari pemanfaatan upaya mekanis secara tepat menerapkan teknik. Penyebab kegagalan dalam penerapan teknik seringkali disebabkan oleh penggunaan jalur atau lintasan yang salah dalam ruang. Ruang dan jalur optimal yang diperlukan berhubungan langsung dengan jumlah kendali yang diperlukan, keseimbangan yang diinginkan, dan hasil akhir yang diharapkan. Pembatasan ruang, hambatan udara, gesekan tanah dan keterbatasan atau kekuatan fisik dapat digunakan secara positif atau negatif untuk mempengaruhi hasil suatu teknik.

Suatu pergerakan bisa menjadi terlalu cepat atau terlalu lambat untuk efisiensi dalam kondisi ruang tertentu. Oleh karena itu, pengaturan waktu diperlukan untuk kinerja teknik yang ekonomis. Kapasitas untuk membedakan dan menggunakan berbagai kombinasi kondisi eksternal secara rasional dikembangkan dengan baik pada orang yang berbakat dengan indera ritmis dan dapat dilatih, seiring berjalannya waktu, pada orang lain.

PELATIHAN KOORDINASI- Koordinasi upaya aksi bela diri memerlukan latihan yang bertujuan untuk memperkuat rasa dan meningkatkan pemahaman tentang nuansa gerak dan keterkaitannya. Karunia untuk mengoordinasikan upaya jauh lebih jarang daripada yang diperlukan untuk melakukan tindakan-tindakan tunggal yang pendek dan terampil. Oleh karena itu, banyak waktu yang terbuang dalam melatih orang-orang yang tampaknya mampu melakukan beberapa tugas tertentu secara efektif, namun kurang koordinasi untuk merangkai tindakan-tindakan yang beragam menjadi sebuah tindakan yang efektif serangkaian gerakan yang tercampur dengan baik. Koordinasi adalah keterampilan yang dapat dikembangkan selama bekerja secara konsisten. Namun, peningkatan kinerja secara bertahap hanya mudah diamati pada mereka yang memiliki kapasitas bawaan tertentu untuk melakukan koordinasi menyeluruh. Guru yang kompeten dapat menentukan elemen dasar manajemen upaya yang baik dan koordinasi dalam perilaku siswa sehari-hari.

PILIHAN- Beberapa atlet memiliki ketertarikan alami terhadap teknik tertentu, dan ketika mereka menampilkan tindakan tersebut sesuai dengan bakat ini, mereka menunjukkan upaya yang sangat hemat. Ini adalah prasyarat keterampilan yang pertama. Dihadapkan dengan tindakan di luar kapasitas alaminya, mereka mungkin sama canggungnya dengan orang lain yang tidak dapat menunjukkan kemampuan beradaptasi apa pun. Seleksi berarti melakukan tindakan yang tepat, atau orang yang tepat untuk melakukan suatu tindakan. Mengajar melibatkan membantu orang untuk menyesuaikan tubuh mereka gunakan dengan cara yang benar. Seleksi dan pengajaran yang efisien menuntut keduanya apengetahuan menyeluruh tentang prinsip dan teknik seni bela diri serta ilmu yang berhubungan dengan penggunaan tubuh, yang dikenal sebagai biomekanik. Biomekanik memberikan prinsip-prinsip yang diperoleh dari penyelidikan terhadap kapasitas upaya dan alat-alat alami tubuh manusia, serta aturan-aturan yang mengatur penerapan ekonominya. Bidang yang menyajikan gambaran mesin tubuh dan fungsinya ini mencakup bidang ilmu yang luas seperti anatomi, fisika, dan biologi. Dengan pemahaman yang baik atau prinsip-prinsip biomekanik, atlet atau guru mempunyai landasan yang kokoh untuk mempertahankan keunggulan dalam kinerja keterampilan secara efisien.

PERFORMANCE- Semua faktor dianggap konstan, penerjemahan pemikiran menjadi tindakan hanya bergantung pada keinginan dan disiplin atlet. Keinginan untuk tampil efisien, disiplin untuk mengkonsolidasikan dan mempertahankan tingkat kemampuan yang optimal. Inspirasi adalah energi emosional, benih yang membantu keinginan dalam diri seorang atlet, dan biasanya datang dari guru. Umpan balik positif dari guru, orang tua, pelatih, penonton memberikan motivasi intrinsik. Bimbingan yang baik, panutan yang positif, dan kebiasaan yang benar akan menopang disiplin yang diperlukan untuk mempertahankan atlet yang efisien pada kondisi mental dan fisiologis puncak.

KESIMPULAN- Kombinasi gerakan fisik, mental dan emosional menghasilkan upaya yang menopang kehidupan aktif dan keunggulan dalam pelaksanaan teknik seni bela diri. Tanpa upaya langsung dan sadar untuk memahami prinsip-prinsip fisiologis dan mekanis yang mendasarinya, teknik seni bela diri tidak dapat dikuasai. Penguasaan gerakan penting bagi semua instruktur dan master karena adaptasi gerakan yang terampil akan menghasilkan keunggulan teknis (Musul), yang merupakan tujuan para pengikut beladiri.

(tji-25/12/2023).

(TENTANG PENULIS: Jidokwan Grandmaster George Ashiru , seorang insinyur terlatih, memberi kuliah tentang Biomekanik dan kinesiologi, dan Taekwondo di Institut Olahraga Nasional Nigeria, antara tahun 1992-1994. George Ashiru adalah presiden Nigeria Taekwondo Black Belt College dan Federasi Taekwondo Nigeria. Dia adalah Manajer Tim Tim Olimpiade Taekwondo Nigeria Beijing 2008 melalui babak kualifikasi. GM Ashiru adalah Anggota Dewan Komite Olimpiade Nigeria, dan Wakil Ketua Komisi Teknis antara tahun 2013-2017. Sebagai pionir juara kelas welter nasional Nigeria, ia adalah bagian dari tim pionir Taekwondo nasional yang memenangkan tempat pertama secara keseluruhan di All Africa Games 1987. Pada tahun 2017 dan 2021 GM George adalah Komite Olimpiade Internasional dan Pakar Internasional Taekwondo Dunia untuk program Solidaritas Olimpiade di Sierra Leone. Dia telah berlatih seni bela diri Korea selama 47 tahun, dilatih dan dididik di Nigeria dan Inggris, dan merupakan Instruktur Master Internasional Kukkiwon dan Penguji & Wasit Internasional WT, dan telah memperoleh Diploma Lanjutan IOC dalam Manajemen Olahraga.)

 

ETIKET TAEKWONDO

oleh GM George Ashiru

Etiket Taekwondo. Ini adalah akar dari budaya Taekwondo. Taekwondo adalah;
-Mu Sul – Keunggulan teknis
-Mu Ye – Keunggulan artistik
-Mu Do (Toh) – Keunggulan ideologis.

Mu Do adalah jantung dari Taekwondo. Tanpa Mudo, itu hanyalah Taekwonsul, atau kickboxing. Mu Do adalah energi antara Sunbae (senior) dan hubae (junior). Etiket adalah jangkar Mu Do, dan Sunbae harus mendemonstrasikannya dan karenanya menerimanya.

(tji-25/12/2023).

 

SEBUTAN PENYANDANG DAN DALAM JIDOKWAN INDONESIA

Tji news- Berikut sebutan penyandang DAN dalam Jidokwan yang di terapkan pada TJI.

  1. Kwan Jang Nim / Grand Master (DAN 7-9) atau founder
    2. Sa Bum Nim /Master Instructor (DAN 4-6)
    3. Kyo Bum Nim / Instructor (DAN 2-3)
    4. Kyo Sa Nim / (DAN 1)

(tji-25/12/2023).

 

NILAI PERSAUDARAAN DAN NILAI UNIVERSAL TAEKWONDO

oleh GM Bimo Hernovo

Sebagai seorang taekwondoin kita selalu di haruskan menjunjung tinggi nilai-nilai yang diajarkan dalam bela diri ini. Dari pengalaman yang saya alami berlatih dan melatih di berbagai negara seperti Indonesia, Jepang, Belanda dan Jerman, saya melihat bahwa nilai-nilai persaudaraan yang universal adalah pintu masuk bagi hubungan sesame taekwondo yang saling menghormati dengan jiwa “DO”. Saling berkunjung antar dojang satu dengan yang lain, tanpa dibatasi organisasi dan daerah yang membatasi. Saya agak terusik melihat fenomena ditanah air dimana sering terjadi pemahaman yang berbeda antar satu dojang dan dojang yang lain, bahkan dari para sabum dan master yang melupakan nilai-nilai universal taekwondo sendiri yaitu persaudaraan yang sejati dan hubungan yang baik dengan siapa saja sesama pecinta taekwondo. Karena bahwasanya siapa pemilik taekwondo itu? Bukan para sabum dan master ataupun organisasi tetapi adalah bagi siapa saja yang mencintai taekwondo itu sendiri. 

Prinsip-prinsip TAEKWONDO, seperti yang dikenal secara tradisional, adalah 5: Kesopanan, Integritas, Ketekunan, Pengendalian Diri, dan Semangat yang gigih. Ini mewakili 5 sikap bajik yang harus ditunjukkan oleh praktisi Taekwondo setiap saat.

KESOPANAN- Kesopanan lebih dari prinsip Taekwondo, itu adalah prinsip hidup, yang harus selalu ada dalam hubungan praktisi dengan orang lain. Bersikap sopan berarti menghormati orang lain, bersikap rendah hati, manusiawi dan halus, dan menunjukkan minat pada kesejahteraan orang lain. Kesopanan sering hadir jika, ketika kita melakukan sesuatu, kita khawatir tidak akan merugikan orang lain dengan tindakan itu. Jenis perilaku ini harus ada tidak hanya dalam hubungan praktisi para Saboem Nim, tetapi juga dalam hubungan dengan semua orang serta dengan siapa saja praktisi berhubungan, langsung atau tidak langsung. Semakin langka dalam hubungan sosial modern, namun kesopanan harus terlihat dalam sikap sehari-hari setiap orang. Tumbuhnya egoisme manusia modern telah mengorbankan kelangsungan hidup prinsip yang sangat berharga ini.

INTEGRITAS- Integritas terdiri dari melakukan, setiap hari, apa yang benar dari perspektif sosial, tidak pernah merugikan orang lain dengan tindakan kita. Praktisi harus berperilaku dengan tanggung jawab dan rasa keadilan, mempertahankan rasa kritik diri yang konstan dan keras, untuk menganalisis tindakan, memverifikasi kebenaran dalam kelompok di mana berasal. Hanya ketika praktisi mengetahui dirinya sendiri, menunjukkan kekurangannya tanpa rasa takut, dia akan mampu mengatasi dirinya sendiri dan mengenal orang lain. Dengan cara ini, kita akan dapat bertindak dengan integritas dalam kelompok tempat berada. Integritas tercermin setiap hari dalam hubungan dengan orang-orang di sekitar kita. Mengetahui bagaimana hidup dalam masyarakat dan mengetahui bagaimana bertindak dengan benar dalam suatu kelompok adalah kualitas yang berkembang terutama di kelas Taekwondo.

KETEKUNAN- Praktisi harus, setiap saat, dapat mengatakan “Saya akan mencapai lebih banyak”, dalam arti kuantitas dan kualitas serta  mengatasi keterbatasan dan kesulitannya. Jangan pernah menyerah dalam menghadapi rintangan, hadapi setiap kesulitan sebagai kesempatan baru untuk memberikan yang terbaik yang ada pada diri anda. Hanya dengan cara ini Anda akan menjadi mampu berkembang. Karena ini adalah olahraga yang masuk dalam Olimpiade, kita harus juga berusaha menyesuaikan serta mempertahankan Taekwondo seiring dengan pepatah Olimpiade: “Lebih Cepat, Lebih Tinggi, dan Lebih Kuat” (lebih cepat, lebih tinggi, dan lebih kuat). Kesulitan-kesulitan yang dialami oleh kehidupan modern, dalam masyarakat, membuat kualitas ketekunan menjadi penentu. Hanya dengan ini Anda dapat mengatasi hambatan dan hambatan yang harus diatasi untuk mencapai kesuksesan pribadi. 

PENGENDALIAN DIRI- Kemampuan untuk mengeksekusi suatu teknik sangat erat kaitannya dengan kemampuan untuk mengendalikannya. Praktisi Taekwondo dilatih untuk bereaksi, kapan saja, dengan tingkat efisiensi dan efektivitas yang tinggi. Namun, kita harus bisa mengendalikan ini reaksi bila diperlukan. Selain fisik, kita juga harus bisa mengendalikan emosi dan perasaan kita, selalu bertindak dengan rendah hati, rendah hati, dan tulus. Dengan pelatihan, kita mengembangkan kemampuan untuk mengendalikan emosi dan memiliki sikap yang benar setiap saat, meskipun terkadang “merasa” melakukan sesuatu yang agak berbeda.

SEMANGAT YANG GIGIH- Praktisi harus mengembangkan semangatnya sebagai senjata, mampu memotivasinya dalam mengejar tujuannya. Seseorang dengan semangat yang kuat harus, dalam keadaan apapun, mempertahankan jalan yang dipilih tanpa ragu-ragu dan tanpa rasa takut, berjuang sampai akhir untuk prinsip yang menjadi pedoman hidupnya. Tidak ada yang bisa mengalahkan seorang praktisi Taekwondo dengan tekad untuk menang. Namun, kita harus selalu membuat pilihan yang tepat, tidak menggunakan kemampuan ini untuk menyakiti yang lain. Sesuai Asas-asas Bimbingan Filsafat Praktisi Taekwondo kita harus selalu mengusahakan untuk memiliki kinerja yang adil dan bermartabat sepanjang hidupnya dan dalam semua hubungannya dengan orang lain. Itu harus menjadi patokan dan di atas segalanya.

Perhatikan prinsip-prinsip Taekwondo dan penggunaannya yang benar dalam kehidupan sehari- hari kita; 

  1. Hormati semua orang, sama seperti kita ingin semua orang menghormati kita
  2. Jangan pernah menggunakan pengetahuan kita tentang Taekwondo secara tidak perlu atau dengan niat buruk
  3. Jadilah juara dalam membela kebebasan dan keadilan
  4. Lakukan hanya kepada orang lain apa yang anda tidak keberatan dilakukan kepada kita
  5. Bersikaplah adil kepada orang lain sebagaimana kita ingin orang lain bersikap adil kepada kita
  6. Bantulah kapanpun kita bisa, dengan cara kita ingin dibantu
  7. Berlatih dengan keinginan untuk melakukan yang lebih baik, tidak menyerah sebelum keterbatasan tubuh
  8. Tantang batas fisik dan mental kita untuk menjadi manusia yang lebih utuh
  9. Rasakan setiap langkah proses pelatihan dan internalisasikan perubahan fisik dan mental yang ditimbulkannya
  10. Pahami setiap gerakan, gerakan, atau sikap, sebagai cara untuk memahami pelatihan apa yang dapat bermanfaat bagi kita; Untuk berkontribusi, dengan cara terbaik, untuk dunia yang lebih baik dan lebih damai.

Banyak kasus kita dihadapkan pada kejadian bahwa seorang pelatih bahkan master tidak mengajarkan nilai-nilai universal tersebut diatas. Maka dalam kasus ini menurut pendapat saya semua harus di kembalikan pada sikap yang sesuai dengan prinsip-prinsip taekwondo diatas. Kareana hal diatas menjadi basis bahwa kita adalah benar-benar seorang Taekwondoin sejati. Semangat mengangkat nilai-nilai ini dirasa sangat penting karena kita bisa melihat apa perbedaan seorang Taekwondoin dibanding dengan praktisi beladiri lain.

TAEKWONDO SEBAGAI MARTIAL ARTS- Isu prinsip-prinsip taekwondo sangat terkait kaitanya taekwondo sebagai Martial Arts dibanding taekwondo sebagai sport saja. Dimana Arts sebagai hal yang diutamakan, seni yang membawa nilai lebih tinggi melaui prinsip-prinsip yang diterapkan. Lalu apa perbedaan antara seni bela diri dan olahraga atau Sport ? Pertanyaan tersebut muncul karena adanya tumpang tindih yang jelas: disiplin seperti tinju, taekwondo, judo, dan gulat pada dasarnya adalah seni bela diri. Namun, keberadaan mereka di kompetisi olahraga internasional seperti Olimpiade juga mengkategorikannya sebagai olahraga. Artinya, sesuatu yang akan disiarkan ke penonton, diatur, dan akhirnya, diuntungkan. Anehnya, masih ada orang yang percaya bahwa disiplin ilmu yang disebutkan di atas bukanlah seni bela diri yang “sah”. Sementara praktisi berlatih untuk tampil di pertandingan atau kompetisi yang dijadwalkan, di mata beberapa orang, ini tidak mempersiapkan kita untuk “kehidupan nyata” – sesuatu yang memang dilakukan oleh seni bela diri. Apa pun arti “kehidupan nyata” bagi sebagian orang; sebenarnya justru sebaliknya. Banyak sekolah seni bela diri yang mengajarkan disiplin tradisional atau kuno akan memodifikasi metode mereka untuk menghilangkan bahaya atau mematikan dari teknik tersebut. Sekolah-sekolah tersebut akan meminta siswa melakukan rutinitas dalam gerakan yang lambat dan anggun, yang kontraproduktif dengan bagaimana hal-hal sebenarnya dapat terjadi dalam kehidupan nyata. Hanya beberapa sekolah dan gaya yang akan memiliki aplikasi praktis 100%.

Mengenai aktivitas yang direduksi oleh praktisi ini menjadi sekadar “olahraga”, peraturan kompetisi memungkinkan beberapa tingkat bahaya dan fisik. Karena itu, latihan untuk olahraga ini umumnya menggunakan kekuatan penuh dan fisik alami, memungkinkan praktisi untuk melakukan teknik nyata. Misalnya, karena latihannya, seorang petinju tidak akan tertandingi di jalanan, hanya karena mengetahui cara meninju wajah seseorang dengan benar. Meskipun seni bela diri “olahraga” mungkin memiliki beberapa aplikasi bela diri dunia nyata, apa yang kita pelajari untuk pertarungan kompetitif mungkin tidak semua yang kita butuhkan. Dan sementara kompetisi memotivasi dan mendorong pesaing, itu mungkin menghilangkan beberapa manfaat yang lebih holistik dan filosofis dari pelatihan seni bela diri. Apa yang terbaik, kemudian, adalah bagaimana praktisi menerapkan semua yang diajarkan kepadanya untuk menjadi tidak hanya seniman bela diri yang lebih baik tetapi orang yang lebih baik. Itu adalah tujuan yang jauh dan jarang di jumpai saat ini.
Isu mengembalikan taekwondo sebagai bela diri dan bukan hanya sport banyak menjadi perbincangan. Dalam hal ini penting bagi kita sebagai praktisi untuk juga memikirkannya. Taekwondo sebagai martial arts dirasa juga perlu kembali diperkuat, sehingga kita tidak hanya eksis di ajang-ajang tertentu tetapi kita juga exist sebagai penerus sejati dan pecinta bela diri tanpa dibatasi usia praktisionernya. Salam Jidokwan!

(tji-19/11/2023).

 

HYMNE TAEKWONDO JIDOKWAN INDONESIA
Cipt. GM Bimo Hernovo

Jidokwan Indonesia
Tetap Maju Dan Berjaya
Untuk Diri Sendiri
Untuk Jidokwan
Dan Untuk Bangsa

Jidokwan Indonesia
Kami Tetap Berkarya
Dengan Ilmu Beladiri
Kami Melatih Diri
Untuk Ibu Pertiwi

Taekwondo …!!!!!!! Jidokwan…. ×2

Kami Jidokwan…!!!!!!!!!! Indonesia

 

KOMPONEN ASLI TAEKWONDO, KONSEP DAN KOMPOSISI BELA DIRI “TAEKWONDO PRAKTIS”

oleh Jung, Kook Kyu

Taekwondo dapat dibagi menjadi dua komponen. Salah satunya adalah Taekwondo kompetitif, di mana teknik yang diizinkan oleh peraturan digunakan untuk menyerang area target yang ditentukan, dan pemenangnya ditentukan melalui pertandingan. Yang lainnya adalah “Taekwondo Praktis,” yang memungkinkan penggunaan tangan dan kaki untuk mencoba menyerang tanpa batasan. Dalam bentuk Taekwondo ini, berbagai bagian tubuh seperti kepalan tangan, tangan terbuka, lutut, dan siku dapat dimanfaatkan secara leluasa untuk melakukan teknik. Taekwondo Praktis bukanlah suatu bentuk baru dari Taekwondo melainkan salah satu komponen bawaan yang awalnya dimiliki Taekwondo. Meskipun merupakan seni bela diri yang didasarkan pada situasi praktis,

Taekwondo telah kehilangan semangat bela diri karena penekanannya pada kompetisi. Oleh karena itu, istilah “Praktis Taekwondo” mungkin terasa asing. Hal ini dapat disebut “taekwondo tempur” jika dipraktikkan di militer, “taekwondo polisi” jika dipraktikkan oleh polisi, “taekwondo praktis” jika digunakan dalam situasi bela diri, dan “taekwondo kompetitif” jika digunakan dalam olah raga. Taekwondo mencakup semua bidang ini dan dapat dianggap sebagai inti dari Taekwondo, yang mengintegrasikan semua aspek. Bahkan metode latihan sparring satu langkah, sparring dua langkah, dan sparring tiga langkah, yang termasuk dalam “Buku Teks Taekwondo” yang lama, telah dipraktikkan sejak masa lalu dan masih digunakan sebagai subjek pelatihan penting di banyak negara. Sekarang adalah saat yang kritis untuk merenungkan saat kepraktisan Taekwondo ditekankan dan untuk mengembangkan penelitian dan teknik untuk aspek-aspek yang mungkin kita abaikan. Untuk mencapai perkembangan tersebut, arah yang harus ditempuh Taekwondo terletak pada integrasi tren dan tradisi masa kini, yang menghadirkan kombinasi harmonis keduanya.

(tji-08/11/2023).

 

TAEKWONDO JIDOKWAN COMBAT GRUP 3 KOPASSUS CIJANTUNG

TJI news- Instruktur Jidokwan Combat Master (Serka) Uci Ook Hidayat  aktif dan menerapkan latihan teknik Taekwondo praktis yang bisa di terapkan sesuai dengan program TNI AD dengan program Komando Tactical Fighter (KTAF). Penyandang DAN 5 Jidokwan Indonesia ini aktif dalam mengembangkan teknik-teknik praktis dalam TJI. Dojang Grup 3 Cijantung sendiri sudah berlatih sejak lama dengan juga menerapkan Hoshinsul baik tangan kosong maupun dengan senjata. “Untuk bangsa sesuai dengan kredo Jidokwan adalah suatu hal yang memotivasi untuk mendalami Jidokwan dari filosofinya maupun teknik praktisnya”, ungkapnya. Kedepannya beliau berharap bisa membawa timnya pada kejuaraan Taekwondo Jidokwan di mancanegara.

(tji-06/11/2023).

PEMBINA JIDOKWAN INDONESIA DI LANTIK SEBAGAI DANLANAL NABIRE

TJI news- Nabire, Rencananya pada hari Kamis tanggal 9 November 2023, salah satu pembina Taekwondo Jidokwan Indonesia, Letkol Laut (P) Pius Herdasa Krisna Murti, S.T., M.T., CBEI., CACA., CRMP., CHRMP., dilantik menjadi DANLANAL Nabire. Beliau adalah salah satu pionir di Taekwondo Jidokwan Indonesia yang menyandang DAN Jidokwan Korea ( DAN Internasional Jidokwan) yang saat ini memegang DAN 5 Jidokwan Indonesia. Ketika di hubungi jurnalis TJI news melalui Whatsapp beliau menitipkan pesan dan harapan terhadap perkembangan Jidokwan di Indonesia. “Pembangunan suatu bangsa tentunya selain berupa pembangunan gedung jalan, tentunya perlu ditambah juga pembangunan SDM yang tangguh, berupa pembangunan fisik masyarakat melalui olah raga beladiri Taekwondo, harapan saya Jidokwan Indonesia mampu menjadi motor pembangunan SDM tangguh dengan pembinaan jiwa-jiwa yang mencintai olah raga tentunya cinta tanah air melalui beladiri Taekwondo”, begitu diungkapkannya.

(tji-07/11/2023).

 

UKT TAEKWONDO JIDOKWAN INDONESIA, MALANG & SOLO

TJI news- Tanggal 15 Oktober 2023, Taekwondo Jidokwan di Malang dan Solo gabungan dari beberapa Dojang mengadakan Ujian Kenaikan Tingkat serentak. Area Jatim, Kyo Sanim Moch Asik sebagai pelatih utama mengungkapkan bahwa saat ini peminat Jidokwan cukup banyak dan mereka melihat bahwa konsep Jidokwan sangat cocok untuk Dojang di daerahnya. Pada hari yang sama juga dilaksanakan UKT di Solo yang juga merupakan gabungan dojang-dojang TJI dibawah arahan master yang merupakan sesepuh Jidokwan Indonesia, beliau mengungkapkan bahwa “TJI tidak hanya mengarah pada pendidikan  beladiri saja tetapi juga mendampingi sisi kejiwaan dan perkembangan para muridnya, jadi ujian sudah dimulai dari mereka masuk ke Dojang dan berinteraksi dengan siapa saja dengan rasa hormat dan empati”.

(tji-15/10/2023).